Masyarakat atau Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sejatinya merupakan seseorang yang harus berpegang teguh pada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945 serta menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika. Kenapa? karena mereka hidup di negara yang lahir atas perjuangan seluruh golongan baik itu Suku , Ras dan umat beragama.

Sebagai suatu bangsa, kita tidak bisa mengkalim jika NKRI ini lahir atas perjuangan suatu golongan. Sejarah telah mencatat bagaimana perjuangan para tokoh dan masyarakat dari berbagai golongan pada zaman penjajahan dahulunya.

Namun terkadang, sering ditemukan beberapa masyarakat justru mengklaim bahwa hadirnya NKRI merupakan hasil perjuangan suatu golongan tertentu. Dengan adanya pola pikir tersebut, pastinya akan menimbulkan gesekan dan lalu muncullah konflik yang seharusnya tak terjadi.

Akan tetapi lucunya disini orang-orang yang mengklaim bahwa NKRI ini lahir karena perjuangan suatu golongan tertentu, mereka juga malah mengaku-ngaku bahwa berjiwa Nasionalisme.

Menurut penulis pribadi, seseorang yang mana memang-memang betul memiliki jiwa Nasionalisme ialah mereka yang benar-benar mengakui bahwa mereka hidup di negara yang lahir atas perjuangan banyak golongan yang digaris besarkan dengan identitas kesamaan suatu Bangsa sebagai orang yang memiliki nasib sebagai bang sa yang terjajah dan bersatu ingin merebut kemerdekaan.

Pada dasarnya, Nasionalisme merupakan suatu paham untuk menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional, bukan kepentingan golongan tertentu.

Apakah bisa dibenarkan ? orang yang mengaku memiliki jiwa Nasionalisme, namun malah merasa bahwa golongan mereka saja yang membuat bumi Pertiwi ada. Apakah iya? Orang yang memiliki jiwa nasionalisme membuat suatu pengakuan dimana pengakuan itu justru melahirkan konflik antar golongan, melunturkan cita-cita bersama dalam kepentingan secara nasional serta selalu mereasa paling baik dan berpikir selain golongan se identitas hanya menumpang dalam perjuangan untuk meraih kemerdekaan?

Coba dipikirkan lagi ya kawan-kawan~

Ar Rafi Saputra Irwan
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. Anggota Duta Damai Dunia Maya Sumatera Barat

Temu Kontributor Jalan Damai Dilaksanakan Secara Virtual

Previous article

Merawat Keberagaman di Masa Pandemi

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Edukasi