Negara Wakanda atau Konoha: Bentuk Santai dalam Menghina Negara SendiriDibacakannya teks

Dibacakannya teks proklamasi oleh Soekarno-Hatta atas desaakan dari beberapa pihak, Negara Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, yakni hari Jumat. Nyanyian lagu Indonesia Raya serta pengibaran Sang Saka dilakukan di mana-mana, bahkan masyarakat tempo dulu memberi kabar melalui radio-radio.

Tahukan Anda jika jauh sebelum Indonesia merdeka, nama negara kita bukanlah Indonesia? Dilansir dari Indonesiabaik.id, tentang asal muasal nama Indonesia, tertulis jelas bahwa nama Indonesia dulunya menggunakan Nederlandsch-Indie atau Hindia Belanda (dimulai 1602 dan diselingi penjajahan prancis, inggris, dan Jepang). Nama Indonesia pertama kali muncul pada tahun 1850 di sebuah majalah ilmiah tahunan, JIAEA yang terbit di Singapura. Saat itu, nama Hindia sering tertukar dengan tempat lain. Maka dari itu, James Richardson Logan dan George Samuel Windsor Earl mengusulkan untuk mengganti nama wilayah daerah jajahan Belanda. Earl mengusulkan Malayunesia, sedangkan Logan Indunesia dan mengganti huruf U menjadi O, kemudian mendapat akhir Indonesia.

Nama Indonesia dipopulerkan oleh etnolog Jerman, Adolf Bastian. Pada tahun 1924, pemakaian Indonesia dinulai dengan terbitnya koran Indonesia Merdeka milik Perhimpunan Indonesia. Kemudian, pengucapan bersama saat dilakukan ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Pergantian nama hingga dapatlah Indonesia, tentu tidak instan. Ada beberapa peristiwa dan kisah yang dilalui oleh para pendiri bangsa untuk mengukuhkan nama tersebut. Lantas, apakah etis mengganti nama Indonesia sekadar hiburan atau menyindir pemerintahan Indonesia saat ini?

Banyaknya tindakan-tindakan pemerintah yang katanya tidak pro rakyat, lalu terlalu bebasnya dalam menyampaikan pendapat sehingga tidak bisa membedakan kritikan dan hinaan, menjadikan negara Indonesia dicap memiliki SDM rendah. Bahkan, lembaga yang mengeluarkan pendapat itu tidak luput dari kecaman warganet.

Tidak tahu kapan dan siapa yang memiliki ide dalam mengganti nama Indonesia menjadi Negara Wakanda atau Negara Konoha. Akan tetapi, untuk menghindari, untuk menyindir manusia-manusia yang berada di instalansi pemerintah, bahkan menyindir oknum, mereka menggunakan nama Wakanda untuk menggantikan Negara Indonesia. Iya, tentu itu berupa sindiran keras. Bahkan, sebelum negara Wakanda atau Negara Konoha, negara Indonesia diberi julukan sendiri oleh beberama manusia dengan Negara Flowers.

Nah, dari sini ditarik kesimpulan, apakah pantas mengganti nama Indonesia dengan nama lain walaupun dalam konteks bercanda dan gurauan? Tentu tidak pantas dan telah masuk tindakan tercela terhadap negara.

Yui
Penulis dan Pengarang

    Persekusi Dua Wanita di Pesisir Selatan; Apakah Pantas?

    Previous article

    Mengkritik: Apakah Harus Sembrono tanpa Memedulikan Etika?

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in Opini