Ada yang pernah dengar atau mengatakan “kalau ketawa jangan kencang-kencang, nanti ujung-ujungnya nangis lho”. Bisa jadi dia mengalami cherophobia. Yuk kita cari tau apa itu cherophobia.

Istilah phobia ini berasal dari kata Yunani “chero” yang berarti “to rejoice” atau “bersukacita”. Dikutip dari Halodoc, Cherophobia adalah sebutan bagi orang yang memiliki ketakutan berlebuh terhadap perasaan bahagia.

Apa penyebabnya? Adanya ketakutan yang dirasakan bahwa setelah bersenang-senang mereka akan mengalami kesedihan. Perasaan ini mungkin terjadi akibat trauma masa lalu yang mendorong pemikiran bahwa bahagia akan mengundang kesedihan.

Tanda-tanda umum Cherophobia yang paling sering terjadi:

  • Merasa cemas ketika pergi ke acara sosial yang menyenangkan, sseperti pesta, konser, atau acara serupa lainnya.
  • Menolak peluang yang dapat mengarah pada perubahan hidup yang lebih bahagia karena takut sesuatu yang buruk akan mengikuti.
  • Menolak ikut ke acara yang dianggap orang lain menyenangkan.
  • Merasa bahwa kebahagiaan akan menyebabkan hal buruk akan terjadi.
  • Berpikir bahwa terlihat bahagia itu buruk bagi diri sendiri, teman, atau keluarga.
  • Merasa bahwa kebahagiaan hanyalah buang-buang waktu.

Cara mengatasinya?

  • Terapi Perilaku Kognitif (CBT). Terapi ini dapat membantu pengidap mengenali sumber pemikiran yang salah dan mengidentifikasi tingkah laku yang dapat membantu pengidapnya berubah.
  • Strategi Relaksasi. Cara ini dapat dilakukan dengan sekedar melakukan aktivitas yang dapat membuat pikiran menjadi rileks, seperti menarik napas dalam, menulis, menggambar, atau berolahraga.
  • Hipnoterapi. Terapi menggunakan hipnotis juga efektif mengatasi masalah ini. Tentunya, metode ini harus dilakukan ahlinya.
  • Pemaparan kejadian yang disukai. Pemaparan peristiwa yang memicu kebahgiaan dapat digunakan sebagai sarana untuk membantu seseorang mengidentifikasi bahwa kebahagiaan tidak harus memiliki efek buruk.

Sumber: instagram @rahasiagadis

27 Terduga Teroris Di Tangkap Paling Banyak Di Jabar

Previous article

Zeirgarnick Effect

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Umum