Tari Pasambahan biasanya ditampilkan dalam acara sambutan atau pembukaan suatu acara. Tari Pasambahan merupakan tari penghormatan dalam acara-acara di Minangkabau. Sebagai wujud rasa hormat terhadap tamu yang datang. Selain itu, penampilan tarian ini untuk menunjukkan hati yang bersih dan niat tulus dari tuan rumah dalam menerima tamu. Kemudian, tamu akan disuguhi daun sirih dan carano sebagai permohonan doa restu dan supaya acara berjalan lancar.

Selain penyambutan tamu dan pembukaan acara, Tari Pasambahan ditampilkan juga dalam acara pernikahan yang disebut alek urang minang (pernikahan orang Minangkabau). Tari tersebut sebagai ucapan selamat datang kepada tamu dan sebagai tanda acara dimulai. Dalam sambutan tamu, mempelai pria akan diiringi keluarga menggunakan payung serta musik tradisional tambuah.

Sejarah, Gerakan, Pola Lantai, dan Properti Kemudian, mempelai pria disambut oleh mempelai wanita dengan dan keluarga, mempelai wanita menyiapkan daun sirih yang nantinya dimakan oleh mempelai pria. Selain itu, tari juga sebagai hiburan.

Tari Pasambahan ditarikan sebanyak 17 penari yang terdiri dari 6 penari pria dan 11 penari wanita. Tari juga bisa ditarikan oleh penari dalam jumlah ganjil. Gerakan dasar Tari Pasambahan berupa gerak-gerak silat. Gerakan penari pria terdiri dari sambah, tagak, serta tagak itiak. Sedangkan, gerakan tari perempuan terdiri dari siganjau lalai atau yang berarti sifat lemah lembut. Pola Lantai Tari Pasambahan Tari Pasambahan memiliki pola lantai vertikal (lurus) dan garis lengkung ke depan. Pola lantai tersebut membuat Tari Pasambahan terlihan indah dari setia sudut. Pola lantai vertikal akan menampilkan tarian terkesan menyatu dan kuat.Sedangkan, pola lengkung dimana posisi penari membentuk setengah lingkaran akan memberikan kesan lembut. Properti Tari Pasambahan Properti Tari Pasambahan adalah carano, yaitu wadah yang terbuat dari kuningan logam. Carano merupakan peralatan yang digunakan dalam upacara-upacara adat di Minang. Carano biasanya sebagai tempat sirih beserta kelengkapannya, seperti kapur sirih, tembakau, gambir, dan lain sebagainya.

Gita Ivani Gresela Waruwu

Mushala Di Bukittinggi Gagal Selenggarakan Kurban Karena Ditipu Penjual Ternak.

Previous article

BNN musnahkan 5 hektare ladang ganja di Aceh

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *