Kedungombo adalah nama waduk yang terletak di tiga kabupaten di provinsi Jawa Tengah. Kenapa bisa demikian? Karena luas wilayah waduk yang mencakup perbatasan di tiga kabupaten, yaitu kabupaten Grobogan, Sragen, dan Boyolali. Waduk Kedungombo juga dinobatkan sebagai salah satu waduk terbesar di Indonesia.
Karena wilayah waduknya yang sangat luas dan berada di tiga kabupaten yang berbeda, sempat terjadi konflik dalam pengelolaannya. Sehingga saat ini pemerintah provinsi Jawa Tengah yang bertugas mengelola waduk Kedungombo.
Di Kedungombo, banyak sekali spot wisata yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Spot yang paling iconic adalah bangunan utama dari waduk Kedungombo. Nuansa pemandangan dan komposisi bangunan dan jalannya mirip dengan suasana di jalanan country sidenya luar negeri. Setiap hari selalu ada pengunjung yang berhenti di sepanjang jalan di kawasan bendungan, ada yang sekedar berfoto-foto, atau menikmati indahnya pemandangan Kedungombo. Pedagang makananpun ada, jadi jangan khawatir!
Setelah melewati bangunan utama waduk, kita masih bisa mengexplor bagian lain dari waduk. Kita bisa jalan sejauh 2 km lagi, dan menemukan berbagai objek wisata. Setiap spot terpisah dari spot wisata lainnya. Contoh: ada yang khusus spot wisata yang menyediakan wahana bermain keluarga. Ada wisata makanan khas Kedungombo. Ada wisata pasar apung.
Salah satu spot wisata yang saya pilih adalah bertamasya ke pasar makanan di Kedungombo. Harga tiket masuk terbilang murah, yaitu Rp 10.000 per orang. Disana kita akan menemukan pondok-pondok yang menjual ikan nila bakar. Sepanjang jalan, umumnya yang dijual adalah nila bakar khas Kedungombo. Namun tentu saja ada makanan khas lainnya, seperti baby fish, lemper, dll. Harga makanan dan minuman di lokasi ini cukup affordable. Saat memesan makanan dan minuman, pedagang memberikan kita bonus berupa bebas sewa tikar. Jadi kitab isa makan-makan sambil menikmati suasana waduk yang asri.
Sebelum pulang, saya juga menyempatkan menaiki perahu berkeliling waduk. Perahunya cukup besar, dan nyaman. Kita berkeliling hampir 20 menitan, sepanjang perjalanan kita bisa menyaksikan keramba-keramba ikan, rumah apung, dan aktifitas warga disekitar waduk.
What a wonderful experience! Worth it!
Comments