Inilah profil dan sejarah panjang lembah purba fenomenal Ngarai Sianok. Ngarai atau lembah–sebutan masyarakat lokal– ini menyimpan fakta unik dan sejarah panjang.

Bagi kamu yang pernah berkunjung ke Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pasti tak asing dengan nama Ngarai Sianok.

Ngarai Sianok adalah sebuah lembah curam yang terletak di perbatasan Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam, Provinsi Sumbar. Lembah ini memiliki pemandangan yang sangat indah dan menjadi salah satu objek wisata andalan Provinsi Sumbar.

Ngarai Sianok membentang sepanjang 15 km dengan lebar sekitar 200 meter, dan dikelilingi oleh bukit-bukit bertebing curam yang dihiasi dengan aliran sungai kecil di tengahnya. Fakta menariknya, ternyata Ngarai Sianok juga merupakan bagian dari patahan Semangko, yang memisahkan Pulau Sumatera menjadi dua bagian memanjang.

Ngarai Sianok terbentuk karena proses alam yang terjadi jutaan tahun yang lalu, termasuk letusan gunung api purba Maninjau. Proses geologi yang terjadi di Ngarai Sianok berasal dari luar bumi (eksogen) dan dalam bumi (endogen). Bentang alam yang dihasilkan adalah sebuah lembah dan tebing yang menjulang luas.

Di kawasan Ngarai Sianok, masih banyak dijumpai flora dan fauna langka seperti rafflesia dan monyet ekor panjang. Flora di kawasan Ngarai Sianok juga termasuk tumbuhan obat-obatan. Fauna yang terdapat di kawasan ini berupa macan tutul, siamang, simpai, rusa, babi hutan, tapir dan kerbau.

Ngarai Sianok juga memiliki mitos yang berkembang di masyarakat sekitar. Menurut mitos tersebut, terdapat seorang laki-laki yang memiliki tubuh besar, kulit sekeras tembaga, dan sakti bernama Katik Muno. Ia datang untuk mengiringi pimpinannya, yaitu Sang Sapurba.

Selama tinggal di Minangkabau, Katik Muno sangat ingin menjadi penguasa. Karena keinginannya sangat kuat, Katik yang awalnya memiliki sifat lemah lembut menjadi orang jahat dan kasar. Kejahatannya mengakibatkan penderitaan penduduk sekitar. Melihat perilakunya, Sang Sapurba merasa amat malu. Agar tidak berkonflik dengan atasan, Katik Muno berubah menjadi naga dan kemudian membagi daratan menjadi dua bagian.

Gusveri Handiko
Blogger Duta Damai Sumbar Tamatan Universitas Andalas Padang Menulis Adalah Salah Satu Cara Untuk Berbuat Baik

    ENGLISH EVERYDAY

    Previous article

    PERBEDAAN ITU INDAH

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in Edukasi