Duta Damai Sumbar- Minggu (28/03/2021) telah terjadi ledakan bom di Gereja Katedral, Makassar. Ledakan bom tersebut melukai 14 orang warga dan pihak keamanan gereja yang saat ini dirawat di rumah sakit. Sementara korban meninggal diduga adalah pelaku bom bunuh diri.

Pelaku bom bunuh diri diduga adalah perempuan. Seorang saksi mata bernama Laele menduga bahwa pelaku adalah perempuan, dugaan ini berdasarkan potongan tubuh berupa lengan tangan dan jari yang dilihatnya tidak jauh dari tempatnya berada.

“Saya tidak bisa tahu pasti jenis kelamin pelakunya, akan tetapi dari potongan tangannya, dan jari-jari nya itu putih dan kecil, seperti perempuan. Saya juga bandingkan dengan tangan laki-laki seperti tangan saya, itu sangat berbeda”, kata Laele, dilansir Antara, Minggu (28/03/2021).

Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yowono mengatakan laporan awal, diduga pelaku ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar berjumlah dua orang.

Dua pelaku yang mengendarai sepeda motor ini, berusaha masuk ke dalam gereja. Namun dihalangi oleh security, tak lama terjadilah ledakan bom besar.

Kembali dijelaskan bahwa teroris tidak memiliki agama dan tidak berlandaskan suatu agama manapun. Tidak ada satu pun ajaran keagamaan yang mengajarkan hal demikian, karena setiap agama mengajarkan perdamaian.

Lalu bagaimana cara kita menyikapi hal demikian?

  1. Jangan Menyebarkan Video/Foto Kejadian
    Jangan biarkan video/foto aksi bom bunuh diri tersebar di dunia maya, jikalau mendapatkannya cukup redam dan hentikan penyebarnya sampai pada kita saja. Salah satu tujuan teroris adalah menyebarkan teror (ketakutan) yang membuat masyarakat panik.
  2. Beri Semangat Kepada Teman/Keluarga Beragama Kristen
    Hari ini merupakan mimggu Palma, dimana umat kristiani melaksanakan rangkaian pelaksanaan Hari Paskah. Mendekati hari penting keagamaan ini mereka pasti memiliki perasaan yang terluka, dimana hari raya yang seharusnya dirayakan dengan suka cita berubah dengan rasa takut dan kelam karena adanya aksi teror. Nah, sebagai kerabat yang baik tentunya kita harus memberikan semangat kepada saudara kita, dengan mengirimkan chatting, telpon, dm atau video call dengan memberikan semangat agar mereka senantiasa kembali bersukacita merayakan rangkaian kegiatan hari Paskah.
  3. Berdonasi
    Ikutlah berdonasi dalam membantu pengobatan korban yang terluka dan memperbaiki sarana di lokasi kejadian. Dengan mengumpulkan donasi, tentunya kita akan membantu meringankan beban atau biaya pengobatan korban. Kita bisa mengumpulkan dan mengajak yang lain ikut berdonasi dengan ikut membuka donasi di media sosial.
  4. Menjadi Agen Perdamaian
    Saat kondisi seperti ini, tanggung jawab kita sebagai seorang pemuda dipertanyakan. Kita harus pandai merangkul dan menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) ini, dengan cara menyuarakan hal positif yang membuat khalayak banyak ikut berpartisipasi dalam berbagai hal, seperti menggunakan hastag #stopsebarkanfoto/videoteroisme, memberikan konten-konten agama yang berhubungan dengan perdamaian, ikut melaporkan akun sosial media yang memberitakan kebohongan maupun yang menyebarluaskan hal-hal yang tidak patut, maupun mengajak masyarakat berpikiran kritis dalam memilih informasi yang berdatangan.

Bubur Diaduk atau Tidak Diaduk

Previous article

Mengakui Pelaku Terorisme Di Indonesia Adalah Orang Islam

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Edukasi