Jujur saja penulis merasa kaget sekaligus sedih mendengar kabar kepulangan seorang tokoh agama yang sangat penulis hormati, ditengah maraknya pemberitaan politik sehingga berita tentang ulama tersisihkan.

Penulis ikut berduka telah kehilangan seorang ulama bernama Buya Syakur Yasin. Seorang ulama yang mengajarkan untuk tidak takut berpikir rasional dan kritis dalam beragama. Seorang ulama yang tidak punya misi mencari pengikut dan minta dihormati dengan berbagai gelar, tetapi misinya hanya ingin mencerdaskan. Seorang ulama yang berani bersuara kritis, berani berbeda tafsir, tidak hanya sekedar ikut-ikutan. Seorang ulama yang berilmu tinggi tetapi tetap rendah hati. Seorang ulama yang berani mengungkapkan kebenaran. Seorang ulama yang mengajarkan kemanusiaan tanpa mengenal perbedaan suku dan agama. Seorang ulama pembela hak-hak perempuan.
Meskipun beliau sering dihujat, dihina, dicaci maki, dibilang liberal, sesat, murtad dan kafir tetapi beliau tetap berkata “Saya tidak membenci siapapun”.

Kiai As’ad Said Ali mantan wakil ketua umum PBNU berkata bahwa ketika Gus Dur menjadi ketua umum PBNU ada yang mengusulkan kepada Gus Dur agar Buya Syakur diangkat sebagai pengurus Syuriah PBNU.
Tapi Gus Dur tidak setuju, lantas ditanyakan alasan Gus Dur tidak menetujui hal tersebut
“Loh, kenapa? Bukankah Buya Syakur sahabat akrab Gus Dur? Bahkan Gus Dur sangat mengapresiasi dan memuji pemikiran-pemikiran Buya Syakur yang sangat rasional dan brilian?”
Kemudian Gus Dur pun menjawab
“Kalau Buya Syakur diangkat sebagai pengurus, maka NU akan bubar, kenapa? Karena ilmu dan wawasan keagamaan para pengurus dan kiai di PBNU belum bisa menjangkau pemikiran Buya Syakur”. Demikian ungkap Gus Dur.

Pemikiran Buya Syakur melampaui batas pemikiran para ulama pada umumnya. Buya Syakur membawa dan mengajarkan agama cinta.
Sedikit sekali ulama yang berani bersuara kritis dan rasional dinegara kita dan satu persatu telah tiada dan belum ada penggantinya.

Selamat jalan Buya Syakur, Selamat jalan Guru yang terhormat, terima kasih Guru telah meninggalkan ilmu yang sangat bermanfaat untuk kami semua. Semoga akan muncul ulama yang sejalan dengan cara pandang dan cara berfikir mu.

Selamat jalan Buya Syakur, semoga mendapatkan tempat terbaik disisi Nya.
Amin…

Buya Syakur Yasin seorang ulama agama cinta telah kembali ke Yang Maha Cinta.

Suyadi

Lembah Harau

Previous article

BERBUAT BAIKLAH

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Berita