Lembah Harau adalah salah satu destinasi wisata alam  yang terletak di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota. Merupakan salah satu objek wisata yang popular tidak hanya di Sumatera Barat tapi juga seluruh dunia. Pertama kali dikembangkan pada tahun 1970-an dan pada tahun 2017 lembah harau ditetapkan sebagai geopark nasional oleh pemerintah Indonesia.

Uniknya, kawasan lembah harau merupakan kawasan wisata yang tidak hanya menyuguhkan keindahan alam tapi juga kehidupan sosial masyarakat Minangkabau dan kearifan lokal berupa budaya bercocok tanam. Kawasan lembah harau berupa hamparan yang diapit oleh dua bukit cadas terjal dengan ketinggian mencapai 150 meter. Tebing-tebing tersebut berwarna-warni, mulai dari putih, kuning, merah, hingga cokelat. Ketinggian tebing tersebut berkisar antara 100 hingga 500 meter. Pada wilayah ini  dan dihamparannya terdapat sawah-sawah masyarakat yang membentang bak permadani hijau dan saat panen berubah menjadi permadani kuning emas.

Mengenai asal-usul nama  Lembah Harau sendiri terdapat berbagai versi. Secara geologis lembah dapat terbentuk dari erosi air. Air mengalir di permukaan bumi dapat mengikis tanah dan batuan. Proses ini dapat terjadi Jika air mengalir terus menerus selama ribuan atau jutaan tahun. Kemudian lembah juga dapat terbentuk karena patahan.

Patahan adalah retakan di kulit bumi. Patahan dapat menyebabkan blok batuan naik atau turun. Jika blok batuan turun, lembah dapat terbentuk. Lembah juga dapat terbentuk dari aktivitas vulkanik. Gunung berapi dapat meletus dan mengeluarkan lava, abu vulkanik, dan gas. Material-material tersebut dapat mengendap di permukaan bumi dan membentuk lembah. Tidak ada catatan ataupun sumber pasti sejarah tentang terbentuknya lembah harau namun beberapa cerita mitologi diperoleh informasi bahwa dahulu kala ada seorang putri raja yang menjalin cinta dengan seorang pemuda. Namun tidak direstui oleh tidak direstui oleh ayahnya.

Putri tersebut kemudian melarikan diri ke lembah dan bertemu dengan seorang pemuda dari desa tetangga. Mereka pun jatuh cinta dan menikah. Namun karena hubungan mereka tidak direstui oleh ayah sang putri. Sang ayah kemudian mengirim pasukannya untuk membunuh sang pemuda. Pemuda tersebut berhasil melarikan diri, tetapi sang putri tertangkap dan dibawa kembali ke istana. Sang putri yang sedih dan putus asa kemudian melompat dari tebing ke lembah. Sejak saat itu, lembah tersebut dinamakan Lembah Harau, yang berarti “lembah parau” atau “lembah suara serak”.

Apapun cerita dibalik keindahan tebing-tebing terjal Lembah Harau, saat ini Lembah Harau sudah menjadi destinasi wisata yang dikenal diberbagai daerah tidak hanya Indonesia, tapi juga dunia.

(Sulassky)

KARMA ITU PENGIKUT SETIA

Previous article

SELAMAT JALAN BUYA SYAKUR

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *