Gajah adalah binatang yang amat besar, di gambar ini gajah kakinya diikat dengan rantai ke sebuah kursi yang lebih kecil. Tetapi si gajah tetap diam saja tidak pergi kemana mana, karena merasa kakinya terikat dengan rantai. Padahal dengan dia gerakkan sedikit aja pasti dia bisa jalan kemana mana saja, mengapa demikian?.
Ternyata di tempat menjinakkan gajah memang begitulah caranya, gajah liar yang ditangkap dan akan di jinakkan kakinya diikat rantai kemudian rantainya di ikatkan ke pohon yang besar sehingga gajah tidak bisa kabur karena tertahan rantai dan pohon.

Awalnya Gajah akan ngamuk berusaha kabur tetapi pasti akan terjerembab jatuh, Kemudian pawangnya datang dan memberi makan pada si Gajah, Gajah yang biasa hidup liar tentu tidak mau memakan makanan tersebut, Karena tidak ada makanan lain akhirnya gajah pun mau makan juga .
Tiap hari terus diperlakukan demikian, sehingga si Gajah tidak berontak lagi dan menikmatinya karena tidak perlu melakukan sesuatu tetap dapat makan dari si pawang.

Gajah sendiri adalah binatang yang punya ingatan kuat makanya dia akan mengingat kebiasaan barunya, Jadilah dia gajah yang penurut, Ingat selalu ada rantai dikakinya jika berniat untuk kabur pasti akan terjatuh dan terjerembab, akhirnya gajah nurut sama yang kasih makan, Walau kemudian rantainya di pindah dan diikatkan pada kuris kecil Si Gajah tidak akan mencoba untuk kabur lagi. Demikianlah gajah terbelenggu oleh rantainya.

Bagaimana dengan manusia? Ternyata tidak jauh beda tetapi manusia cukup diikat dengan ingatan ingatan pendidikan mindset mindset masa kecil maka manusia akan terikat sendiri dengan mindsetnya… Misalkan bagaimana?

Menurut catatan sejarah Indonesia di jajah Belanda selama 350 tahun, dulu katanya orang Indonesia susah di Taklukkan Belanda karana banyak orang yang sakti. Mereka berjuang dan tidak mau dijajah oleh Belanda.
Akhirnya Belanda paham bahwa menaklukkan orang Indonesia dan melanggengkan penjajahan di Indonesia harus dengan merusaknya dari dalam. Merusak orang Indonesia, membuat orang Indonesia menjadi miskin pikirannya dan juga miskin secara nyata tapi dimulai dengan merusak pemikirannya pelan pelan seperti mindset ini :
1. Harta tidak di bawa mati.
2. Miskin dan bersabar lebih mulia daripada kaya.
3. Dunia sementara akherat selama lamanya, jadi miskin tidak berdosa.
4. Orang miskin hisabnya lebih cepat, orang kaya hisabnya lama.
5. Harta sedikit dan berkah lebih baik dari pada harta banyak.

Padahal fakta bahwa 9 dari 10 sahabat Nabi yang dijamin masuk surga adalah orang kaya yang berjuang di Jalan Allah.
Belanda tahu kalau perang itu perlu harta makanya dibuat miskin dulu mindsetnya, hingga jadi miskin beneran dengan miskin maka tidak punya biaya untuk perang melawan Belanda.

Walaupun Indonesia telah merdeka selama 79 tahun tetapi mindset penjajahan Belanda memiskinkan orang Indonesia itu masih ada sampai sekarang, Padahal Mindset yang menjadi rantai Gajah itu bisa di ubah, misalkan dengan cara begini :
1. Harta di bawa mati dengan Sedekah Jariyah, Ilmu Bermanfaat, Anak Sholeh.
2. Kaya dan banyak sedekah jariyah lebih afdhol daripada miskin bersabar.
3. Dunia sementara akherat selama lamanya, jadi perbanyak sedekah Jariyah lewat harta yang dimilikinya jadi pasive income akherat.
4. Orang miskin hisabnya lebih cepat, orang kaya hisabnya lama tapi tidak dijamin orang miskin masuk surga… Jadi mending orang kaya hisabnya lama dan masuk surga.
5. Harta sedikit dan berkah lebih baik , mending milih mindset harta banyak dan berkah lebih baik dari pada harta sedikit dan berkah. Kaya di dunia dan Kaya Di Akherat.

Untuk itu mari bersama menghancurkan bayangan ketakutan masa silam dan fokus pada usaha saat ini untuk memperoleh masa depan yang lebih baik.

Suyadi

Fix Your Posture

Previous article

Muncul lagi Nama Indonesia di TV show korea ” The Backpacker Chef 2″

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Opini