Selain Islam, Agama ini juga Menjalankan Ibadah Puasa di Indonesia
Menjalankan ibadah puasa setiap bulan Ramadhan wajib hukumnya bagi setiap umat Muslim. Puasa pada umumnya selalu identik dengan pemeluk umat muslim. Ibadah puasa dilakukan semata-mata mengahapkan ridho Allah SWT untuk membersihkan diri dari hal-hal yang sebelumnya terbuang dengan sia-sia. Pada bulan Ramadhan inilah seluruh umat muslim berlomba-lomba dalam beribadah untuk mengharapkan pengampunan Allah SWT, yang mana pada bulan mulia inilah seluruh perbuatan kebaikam agan dilipat-gandakan pahalanya.
Tapi apakah kamu tahu ternyata puasa dalam menahan lapar dan haus bukan hanya dijalani oleh umat muslim lho!
Ternyata tradisi puasa tidak hanya dilakukan oleh umat Muslim, pemeluk agama lain pun memiliki tradisi puasa. Puasa dalam agama lain memiliki aturan yang berbeda dengan Islam, namun tujuannya hampir sama yaitu melatih disiplin dan kesabaran.
Berikut adalah tradisi puasa dalam beberapa agama di Indonesia.
Buddha
Uposatha adalah istilah yang digunakan oleh umat Buddha dalam menjalankan puasa. Mereka yang melakukan puasa ini tidak diperbolehkan makan namun bisa minum. Tanggal puasa bergantung pada aliran Buddha yang diikuti, namun mereka sama-sama mengikuti perhitungan kalendar Buddhis.
Untuk melaksanakan delapan aturan selama melakukan Uposatha yang disebut dengan uposatha-sila, yaitu tidak membunuh, tidak mencuri, tidak melakukan kegiatan seksual, tidak berbohong, tidak makan pada siang hari hingga dini hari, dan tidak menonton hiburan atau memakai kosmetik, parfum, dan perhiasan.
Jenis puasa lain yang dilaksanakan oleh Buddhis adalah puasa vegetaris atau tidak boleh mengkonsumsi makanan yang berasal dari produk hewani dan tidak mengkonsumsi bawang-bawangan.
Katolik
Dalam agama Katolik, masa puasa pra-Paskah berlangsung selama 40 hari, dihitung dari hari Rabu Abu hingga Jumat Agung. Umat Katolik mengenal istilah berpantang dan berpuasa. Berpuasa wajib bagi mereka yang sudah berusia 18 tahun. Saat berpuasa, mereka hanya diizinkan untuk makan kenyang sekali saja dalam sehari.
Sementara itu, berpantang wajib untuk mereka yang berusia 14 tahun ke atas. Berpantang dilakukan dengan cara menghindari diri dari melakukan hal-hal yang disukainya, misal makan daging, garam, atau merokok.
Berpuasa dan berpantang merupakan cara untuk mendekatkan diri pada Tuhan dan menyatukan pengorbanan umat Katolik dengan pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib.
Hindu
Puasa dalam agama Hindu disebut dengan Upawasa. Upawasa ada yang wajib ada juga yang tidak wajib.
Upawasa yang wajib misalnya adalah Upawasa Siwa Ratri, umat Hindu tidak boleh makan dan minum dari matahari terbit hingga terbenam. Lalu puasa Nyepi, yang dilakukan dengan cara tidak makan dan minum sejak fajar hingga fajar keesokan harinya.
Konghucu
Puasa dalam kepercayaan Konghucu juga merupakan cara untuk mensucikan diri dan melatih diri, baik itu untuk menjaga perilaku, perkataan, dan agar diri kita dipenuhi cinta kasih. Puasa Konghucu ada dua jenis: puasa rohani dan jasmani.
Puasa dilakukan dengan cara berpantang makan daging secara bertahap, ada yang hanya sehari, dua hari, dan seterusnya hingga berpantang permanen.
Pada tanggal 8 bulan pertama Imlek, dilakukan puasa penuh dari pukul 05.30 hingga 22.00. Puasa diawali dengan mandi keramas dan berakhir setelah sembahyang.
Adanya puasa di beberapa agama ini membuktikan bahwa ibadah menahan lapar dan haus ini memang penting dan harus dihormati. Jika Ramadhan tiba, maka agama lain juga ikut menghormati mereka yang berpuasa. Sebaliknya, saat umat lain berpuasa muslim juga wajib menghormatinya.

Tiba di Toba

Previous article

Islam Dan Adat Di Ranah Minang Tidak akan Padam

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Edukasi