Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa imbas kepada makin banyaknya media komunikasi yang dapat digunakan oleh masyarakat, salah satunya adalah media sosial. Media sosial menjadi alat komunikasi paling banyak dipakai oleh masyarakat dunia saat ini. Sampai saat ini Facebook masih menjadi media sosial dengan pengguna terbanyak didunia dan diikuti oleh Instagram. Negara dengan jumlah pengguna facebook terbanyak didunia dipegang oleh India (270 juta), amerika serikat (240 juta) dan Indonesia (140 juta) sementara itu jejaring sosial Istagram indonesia bercokol diperingkat ke-4 yaitu sebanyak 56 juta jiwa dan amerika serikat merupakan pengguna instagram terbanyak yaitu 120 juta jiwa.

Melihat data ini, facebook menjadi salah satu jejaring sosial dengan pengguna terbanyak di indonesia yakni lebih dari setengah jumlah penduduk indonesia. Hal ini jika diihat dari sudut pandang peredaran informasi facebook menjadi alat paling efektif dalam penyampaian informasi melalui jejaring sosial. Hal ini menjadi peluang bagi pemerintah dalam menyampaikan pencapaianya selama ini dan menjadi salah satu patform bagi pemuda indonesia dalam menyampaikan gagasannya yang tujuan utamanya bukan untuk mengundang perdebatan dan mencari sensasi semata namun menjadi bahan rujukan dan penambah pengetahuan bagi teman-teman mereka di jejaring sosialnya.

Jika jejaring sosial digunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya akan memberikan dampak yang baik bagi penggunya dan sebaliknya jika digunakan hanya untuk hal-hal yang mengandung sensasi semata justru akan berdampak negatif bagi penggunanya. Contoh penggunaan media sosial negatif yaitu menyebarkan berita bohong atau hoaks di jejaring sosial. Tentunya penyebaran berita bohong di jejaring sosial tidak hanya berdampak buruk bagi penggunanya yang dapat terancam undang-undang transaksi elektronik namun juga berdampak negatif bagi pembaca berita bohong tersebut yang sering sekali tidak melakukan literasi media namun hanya sekedar membaca kemudian membagikan lagi berita bohong tersebut dan muara dari berita bohong tersebut adalah keresahan ditengah masyarakat dan dapat mengundang perpecahan.

Kemudian kekacauan dan keresahan ditengah masyarakat ini biasanya dimulai dari perdebatan di jejaring sosial. Sebenarnya sah-sah saja berdebat di media sosial namun harus di iringi oleh solusi yang jelas sehingga tidak mengundang polemik ditengah masyarakat.

Sangat disayangkan sekali di indonesia polemik yang terjadi lebih banyak di picu oleh mereka yang berkepentingan didunia politik dan berupaya menyampaikan pandangan mereka lewat jejaring sosial dan berharap masyarakat menjadi bigung dan berfikir untuk mendukung kepentingan politik mereka yang menyebarkan isu tersebut.

Melihat hal ini sudah sewajarnya mereka yang peduli akan wajah indonesia di masa datang untuk meluruskan pandangan yang salah oleh penyebar berita bohong tersebut. Sudah saatnya masyarakat indonesia tidak terjebak dengan perdebatan-perdebatan yang tidak bernilai positif dan hanya akan menguntungkan pihak tertentu di tengah masyarakat.

Perdebatan yang baik setidaknya harus menghasilkan solusi yang jelas dan tidak mengandung ujaran kebencian yang menyudutkan kalangan tertentu ditengah masyarakat. Setiap solusi yang muncul dijadikan sebagai bahan renungan bagi pembaca informasi di media sosial dan yakinlah suatu saat solusi tersebut akan membawa pengaruh posif bagi kepentingan indonesia.

Gusveri Handiko
Blogger Duta Damai Sumbar Tamatan Universitas Andalas Padang Menulis Adalah Salah Satu Cara Untuk Berbuat Baik

    Mendidik, Meneliti, dan Mengabdikan diri pada Masyarakat

    Previous article

    ITIAK PULANG SANJO

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in Edukasi