Berbicara mengenai tulis menulis tentu sangat mementingkan sebuah riset agar apa yang ditulis sesuai dengan fakta yang ada dan terkesan tidak dibuat-buat. Seorang penulis, pengarang, atau siapa pun, pasti melakukan riset terlebih dahulu untuk membuat suatu laporan atau naskah.

Lantas, apa itu riset dan kenapa riset dalam sebuah karya sangat diperlukan?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) riset adalah penyelidikan (penelitian) suatu masalah secara bersistem, kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian, mendapatkan fakta yang baru, atau melakukan penafsiran yang lebih baik. Secara sederhana, riset adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menerjemahkan informasi atau data secara sistematis untuk menambah pemahaman kita terhadap suatau fenomena tertentu yang menarik perhatian kita.

Dalam kepenulisan atau menulis, riset berperan penting agar tulisan yang disajikan tidak ada kesalahan apa pun. Hal ini tentu berlaku untuk semua jenis tulisan, seperti artikel, future, karya ilmiah, dan prosa (baik cerpen, novel, cermin, cerbung, dan flash fiction). Tidak adanya riset seperti makanan tanpa penyedap, bahkan lebih buruk mungkin makanan tanpa bahan-bahan makanan. Alasan riset sangat penting dalam kepenulisan agar penulis tidak salah dalam menyusun naskah mereka.

Mari kita lihat contoh sederhana jika tulisan tanpa riset.

Seorang penulis atau pengarang novel ingin membuat novel mengenai Indonesia ketika merdeka. Akan tetapi, penulis tersebut tidak melakukan riset terlebih dahulu. Ia memasukkan tanggal dan tahun sesuka hati tanpa memikirkan apa pun. Lantas, hal tersebut menerima kritikan dari orang banyak.

Tidak hanya mendapatkan kritikan, penulis secara tidak langsung memberikan informasi palsu kepada pembaca yang mungkin tidak tahu mengenai sejara yang dia tulis sehingga menimbulkan kekeliruan.

Contoh lain dan sederhana tanpa riset. Ketika kita ingin memasak bakso, tetapi bahan yang kita beli untuk dimasak adalah bahan untuk membuat rawon. Bukankah di sana telah salah karena tidak melakukan riset terlebih dahulu mengenai bumbu-bumbu yang digunakan untuk membuat bakso?

Jadi, dua contoh di atas menjelaskan bahwa suatu tulisan harus menggunakan riset terlebih dahulu, baik itu riset sederhana atau komplek (utuh) agar informasi yang kita sampaikan mengandung kenyataan yang sesungguhnya.

Lalu, bagaimana cara melakukan riset dalam menulis?

Banyak cara atau hal yang bisa dilakukan untuk melakukan sebuah riset. Berikut penjelasan singkat mengenai cara melakukan riset.

  1. Menentukan terlebih dahulu tema atau pokok pembahasan yang akan dilakukan.
  2. Mencari daftar pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah yang akan dibahas sehingga diperlukan sebuah riset.
  3. Mencari informasi-informasi mengenai masalah yang dipertanyakan tadi.
  4. Melakukan pengumpulan data setelah mendapatkan jawaban yang diinginkan
  5. Terakhir, melakukan penyaringan kembali, apakah data tersebut terbukti akurat untuk dimasukkan ke tulisan kita.

Jadi, mengenai bagus dan indahnya sebuah penulisan, tergantung bagaimana kita cara menyajikan. Lantas, jika tulisan itu harus mengandung kebenaran, tentu diperlukan riset terlebih dahulu.

JIKA BERBEDA ITU INDAH, MENGAPA RISI?

Previous article

Kesehatan Mental; Haruskah Membahas Permasalahan Tersebut?

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Opini