Perbedaan sudah tidak asing lagi bagi seluruh masyarakat di Indonesia, dilandasi semboyan Bhineka Tunggal Ika sudah menjadi kebiasaan sehari-hari berdampingan dengan ragam macam perbedaan yang terjadi. Diantaranya perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).


Perbedaan sudah tidak menjadi ha lasing lagi bagi kehidupan sehari-hari. Jika menelusuri jejek langkah para pejuang juga lahir dari perbedaan.

Tokoh-tokoh penting yang berasal dari latar belakang berbeda hanya memiliki satu tujuan yaitu Merdeka, agar Indonesia terlepas dari penjajah dan bisa mengibarkan bendera merah putih dengan sempurna tanpa adanya intimidasi dari para penjajah.


Tapi anehnya, saat ini justru perbedaan bukan menjadi pemersatu bangsa melainkan menjadi pemecah persatuan bangsa. Perbedaan yang terjadi saat ini sangat begitu mencolok dan kemudian menjadi aneh dan diasingkan bahkan sampai terjadi bullying ke media social. Jari jemari nakal beberapa oknum yang tidak bertanggungjawab sampai hati melakukan hal tersebut hingga viral di media social.


Salah satu ucapan Presiden Soekarno yang paling dikenang adalah, “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri.” Maksud Soekarno lewat ucapan itu yakni mengingatkan ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia setelah merdeka.


Ketika di bawah penjajahan, musuh terbesar bangsa adalah penjajah. Penjajah menjadi musuh bersama. Namun setelah penjajah pergi, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada berbagai masalah.

Utamanya soal persatuan, berbagai cobaan dan masalah mulai dari masalah sosial, masalah ekonomi, dan berbagai masalah lainnya, akan menguji persatuan bangsa. Perbedaan-perbedaan yang ada bisa membuat rakyat terpecah belah dan saling berperang. Ucapan Soekarno ini terbukti.

Sejak awal kemerdekaan, selalu ada konflik. Mulai dari konflik soal penetapan dasar negara, perebutan kekuasaan, hingga penyelewengan.


Alih-alih untuk maju, kita malah disibukkan melawan satu sama lain. Seperti saat ini, kita sibuk melawan sesama karena perbedaan pandangan pilihan politik. Belum lagi konflik yang ditimbulkan perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Ketika perbedaan-perbedaan itu tak lagi jadi masalah, dan kita mempunyai cita-cita yang sama, barulah kita bisa bergerak maju.

Husnul Hayati
Writing is a place for growing up.

    Isu PKI, Politik Basi pemecah belah Bangsa.

    Previous article

    Makna PKI di Masa Lalu dan Kelompok Radikal Di Masa Sekarang

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in Opini