Kau mentertawakan iblis dan setan,
Yang berseteru dengan Tuhan dan benci dengan manusia, lalu setan dendam dan setiap hari kerjanya hanya menggoda manusia untuk membawa kejalan keburukan dan kesesatan.
Kau anggap dirimu orang baik yang telah berjalan dijalan kebenaran yang diperintahkan Tuhan, apakah benar engkau orang baik? Jika engkau menganggap dirimu lebih baik dari iblis dan setan lalu kenapa setiap hari kerjamu menghina, merendahkan, mencaci maki, menghujat, menghasut, menuduh, memfitnah dan menghakimi orang lain yang engkau tidak suka, hanya karena kau tidak suka, hanya prasangka buruk saja yang mana kebenarannya tidak pernah terbukti nyata.

Kau mentertawakan iblis dan setan,
Yang diusir dari surga dan dikutuk Tuhan. Kau anggap dirimu orang baik, apakah benar engkau lebih baik dari iblis dan setan ?
Jika engkau lebih baik dari iblis dan setan lalu kenapa engkau banyak melakukan pekerjaan terkutuk, yaitu : menyebarkan kedengkian, kebencian, hoax, permusuhan, dendam, memprovokasi, mengadu domba dan memecah belah.

Kau mentertawakan iblis dan setan,
Yang mana dipastikan Tuhan masuk neraka.
Kau anggap dirimu orang baik dan pasti masuk surga, karena engkau taat akan kewajiban ibadah ritual kepada Tuhan. Sementara engkau melupakan ibadah sosial, intoleran, benci agama lain, melarang ibadah dan berdirinya rumah ibadah agama lain, beragama didalam kebodohan dan kekerasan.
Apakah dengan semuanya yang demikian lalu kamu anggap dirimu lebih baik dari iblis dan setan dan pasti masuk surga? Atau sebaliknya engkau sedang ditunggu neraka.

Kau mentertawakan iblis dan setan, kau anggap dirimu orang baik. Atau malah iblis dan setan yang sedang mentertawakan dirimu yang kau anggap dirimu orang baik yang teryata sudah melebihi iblis dan setan.

Kau mentertawakan iblis dan setan, kau anggap dirimu orang baik.
Bercerminlah, bahwa engkau sedang mentertawakan dirimu sendiri, teryata iblis dan setan itu adalah dirimu sendiri.

Suyadi

PEMILU: BAGAIMANA SEHARUSNYA ANAK MUDA MEMILIH?

Previous article

ENGLISH WORD STARTING WITH LETTER A

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *