NKRI mempunyai dasar negara yang disebut dengan Pancasila. Pancasila sebagai ideologi negara merupakan perasan nilai yang dapat menyatukan masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai macam agama, suku, dan budaya. Pancasila juga sumber nilai yang tidak bertentangan dengan ajaran agama, termasuk Islam. Bahkan Pancasila adalah ideologi negara yang telah memuat lima tujuan dasar Syariah (maqashid Syariah): menjaga agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Karena itulah, NKRI sebagai negara hukum menjadikan Pancasila sebagai sumber hukum dalam bernegara dan berbangsa.

Sebagai dasar yang menangungi keragaman identitas, tidak ada lagi simbol dan atribut keagamaan tertentu yang dilekatkan dalam identitas nasional. Dalam konteks itulah, NKRI mempunyai sumber hukum yang telah menjadi konsensus nasional bernama Pancasila. Menjaga NKRI yang Pancasila adalah bagian dari menjaga konsensus nasional, persatuan dan kedaulatan bangsa.

Harus di akui masih ada pihak-pihak tertentu yang menolak Pancasila sebagai dasar negara republik indonesia khususnya kelompok-kelompok yang mempunyai misi mencari keuntungan dengan menanamkan narasi perpecahan di tengah masyarakat. Kalau di tanya secara lansung biasanya kelompok-kelompok ini dengan tegas menjawab “kami Pancasila” namun pada kenyataannya ketika mereka turun kejalanan mereka tidak menunjukkan jiwa Pancasila itu sendiri. Mereka lebih menunjukkan simbol kekerasan dalam aksinya sehingga menimbulkan kerusahan.

Munculnya ormas di tengah masyarakat indonesia tentunya ada nilai positif dan negatifnya tersendiri. Hal yang paling perlu di waspadai dengan adanya ormas adalah ormas sering di jadikan alat untuk berpolitik. Sehingga ormas sering menjadi alat untuk menaikkan pamor kandidat tertentu di indonesia. Munculnya ormas yang seperti ini tentunya bukan merupakan hal yang baik bagi indonesia karena pada setiap aksi di jalanan ormas sering di jadikan sebagai pion yang tujuanya untuk membuat nyali pendukung calon lain ciut dan disinilah sering terjadi pergesekan yang merugikan pada saat aksi demo di tempat umum.

Pola penggunaan ormas dalam kepentingan politik diartikan sebagai tindakan merusak kebhinekaan dan otomatis tidak menyukai pancasila. Munculnya kelompok yang lebih dominan dalam perkumpulan tidak menunjukkan bahwa perkumpulan tersebut menyukai perbedaan atau kebhinekaan. Pancasila di artikan sebagai lambang persatuan dan kesamaan namun jika muncul kelompok tertentu yang ingin lebih dominan dari kelompok lain tentunya dapat mencoreng pancasila itu sendiri.

Pancasila mengajarkan masyarakat indonesia untuk saling menghormati antar agama lain. Dimana tidak di benarkan siapapun dia, walaupun dia adalah pembuka agama tertentu tidak dibenarkan menghina agama lain di indonesia.

Pancasila mengajarkan masyarakat indonesia untuk memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang baik. Setiap individu tidak dibenarkan menghujat, mencaci, memaki ataupun melecehkan orang lain. Dan Pancasila mengajarkan menjaga persatuan dan kesatuan kepada bangsa indonesia.

Pancasila mengajarkan masyarakat indonesia untuk mempercayakan pengelolaan negara kepada pemerintah dan berusaha mendukung pemerintah dalam menjalankan fungsi dan tugasnya serta ancasila mengajarkan indonesia untuk berbuat adil untuk seluruh penduduk indonesia.

Pancasila tidak pernah mengajarkan bahwa orang islam lebih baik dari orang agama lain, tidak pernah mengajarkan bahwa orang jawa lebih baik dari orang sumatera, kalimantan ataupun papua dan tidak pernah mengajarkan untuk mencari-cari perbedaan namun mengajarkan mencari persamaan yaitu sama-sama mencintai indonesia.

Gusveri Handiko
Blogger Duta Damai Sumbar Tamatan Universitas Andalas Padang Menulis Adalah Salah Satu Cara Untuk Berbuat Baik

    Video Viral UAS dan Solusi untuk Kerukunan Umat di Indonesia

    Previous article

    Majelis Ulama Indonesia untuk apa?

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in Opini