Majelis Ulama Indonesia (disingkat MUI;  Arab: مجلس العلماء الإندونيسي‎ Majlis al-ʿUlama’ al-Indunīsī) adalah lembaga independen yang mewadahi para ulama, zuama, dan cendikiawan Islam untuk membimbing, membina, dan mengayomi umat Islam di Indonesia. Majelis Ulama Indonesia berdiri pada 17 Rajab 1395 Hijriahatau 26 Juli1975Masehi di Jakarta, Indonesia. Sesuai dengan tugasnya, MUI membantu pemerintah dalam melakukan hal-hal yang menyangkut kemaslahatan umat Islam, seperti mengeluarkan fatwa dalam kehalalan sebuah makanan, penentuan kebenaran sebuah aliran dalam agama Islam,dan hal-hal yang berkaitan dengan hubungan seorang muslim dengan lingkungannya.

Tujuan utama berdirinya MUI adalah sebagai berikut:

  1. Memperkuat agama dengan cara yang dijelaskan Pancasila untuk memastikan ketahanan nasional.
  2. Partisipasi Ulama dalam pembangunan nasional.
  3. Mempertahankan keharmonisan antar umat beragama di Indonesia.

Pengabdian Majelis Ulama Indonesia tertuang dalam tujuh tugas MUI, yaitu:

  1. sebagai pengawal bagi penganut agama Islam
  2. sebagai pemberi edukasi dan pembimbing bagi penganut agama Islam
  3. sebagai penjaring kader-kader yang lebih baik
  4. sebagai pemberi solusi bagi masalah keagamaan di dunia internasional
  5. sebagai perumus konsep pendidikan Islam
  6. sebagai pengawal konten dalam media massa
  7. sebagai organisasi yang menjalankan kerja sama dengan organisasi keagamaan.

Dari penjelasan di atas, peran, fungsi dan tugas MUI sangat sentral sekali bagi umat islam di indonesia. Banyak tugas berat yang harus di lakukan oleh MUI untuk membantu pemerintah dalam melayani umat islam di indonesia.

Pada beberapa tahun belakangan ini MUI menjadi lembaga paling banyak di sorot oleh nitizen di indonesia. Hal ini di tandai setelah MUI membentuk GNPF MUI atau Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI. Semenjak di bentuk GNPF MUI yang gerakan terbesarnya pada saat itu adalah menjatuhkan nama Ahok di kancah dunia politik di indonesia dengan menjadi salah satu motor penggerakan aksi 411 dan 212. Hal ini otomatis menjadikan MUI sebagai lembaga yang sangat menyita perhatian pada saat itu karena lembaga agama umat islam berpartisipasi dalam kegiatan yang pada awalnya untuk membela islam dari penista agama islam namun lambat-laun menjadi gerakan perpolitikan yang dimanfaatkan oleh beberapa oknum didalamnya.

Meskipun pada saat ini GNPF MUI sudah dinyatakan bubar oleh ketua umumnya KH.Makruf Amin yang saat ini menjadi pendamping jokowi sebagai presiden dan wakil presiden terpilih untuk periode 2019-2024 namun hal ini tidak serta merta membuat masyarakat kembali respek terhadap MUI. Hal ini dipengaruhi oleh masih banyaknya oknum yang memakai nama GNPF MUI sebagai senjata melakukan aksi demo di indonesia yang berubah nama menjadi PA 212.

Beberapa waktu yang lalu video viral UAS yang sudah direkam sekitar 3 tahun yang lalu dan kembali di upload ke media sosial oleh oknum tertentu yang tujuannya belum jelas untuk apa atau hanya kebetulan viral saja. MUI juga bergerak akan beredarnya video ini dengan mengundang UAS untuk bertemu serta melakukan konferensi pers terkait isi pertemuan tersebut. Namun sayang sekali apa yang di lihat oleh sebagian nitizen bukan apa yang mereka harapkan yang dilakukan oleh MUI. Ada kesan MUI tidak menegur atau mengingatkan UAS untuk dapat menenangkan umat namun hanya mempertegas narasi klarifikasi UAS tentang video tersebut. Sehingga nitizen makin antipati terhadap MUI pada saat ini karena ada anggapan bahwa MUI belum melakukan hal yang optimal akan beredarnya video viral tersebut.

Sebagian nitizen menyayangkan potongan isi ceramah UAS yang beredar tersebut. Sebagian lagi mendukung, adapula yang yang tidak ikut campur dan adapula yang mengutuk isi ceramah tersebut. Melihat tanggapan nitizen yang berpotensi menghilangkan rasa hormat warga indonesia terhadap ulama/ustad seharusnya MUI dapat mendorong UAS untuk dapat meminta maaf karena telah membuat kegaduhan di tengah masyarakat. Namun yang namanya manusia alamiahnya mereka akan mencoba melindungi apa yang telah mereka lakukan atau di ucapkan dan di anggap benar oleh mereka walaupun menyakiti hati orang lain. Hal ini seharusnya di jauhi oleh pembuka agama islam kalau memang mereka yakin islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Sehingga citra islam di indonesia akan kembali bersemi setelah banyak kejadian teror di indonesia dan dunia yang menyeret islam sebagai pembenaran apa yang mereka lakukan.

Video viral UAS sering di kait-kaitkan dengan kasus penistaan agama oleh Ahok di tahun 2017 lalu. Banyak media yang memberi judul “MUI keras kepada kasus ahok dan melunak kepada video viral UAS. Hal ini tidak salah pada dasarnya karena apa yang di lakukan MUI terhadap kasus ahok dulu sangat berbeda dengan video viral UAS pada saat ini. Dan kita juga tidak bisa menyalahkan siapa-siapa terhadap opini yang berkembang di tengah masyarakat saat ini.

Seandainya saja MUI lebih bisa bersikap adil dalam bertindak kepada siapapun walaupun dia adalah ustad kondang, pendeta kondang, dan pembuka agama lain ataupun pejabat pemerintahan yang menyita perhatian nitizen terkait tugas dan fungsi MUI dalam hal kesalahan penafsiran hal-hal yang bersifat agama/keyakinan maka dapat di pastikan nitizen akan kembali percaya dengan MUI. Untuk saat ini ketika di tanya kepada nitizen apa tugas dan fungsi MUI di indonesia sebagian besar mereka pasti menjawab pemberi label halal untuk produk makanan di indonesia padahal tugas dan fungsi mereka jauh lebih besar lagi.

Mari kita semua berharap ada perubahan yang berarti di tubuh lembaga tertinggi umat islam tersebut. Sehingga islam indonesia memang dapat dilihat oleh mata dunia sebagai islam yang pembawa rahmat bagi seluruh alam semesta. Bukan hanya sebagai lembaga yang mengeluarkan fatwa dan label halal saja namun sebagai lembaga yang dapat membanggakan umat islam indonesia. Amin ya rabbal a’ lamin.

kami hanya bisa bersuara melalui tulisan karena kami bukan anggota Dewan, kami hanya bisa menulis untuk berbagi opini demi kemajuan indonesia”

Gusveri Handiko
Blogger Duta Damai Sumbar Tamatan Universitas Andalas Padang Menulis Adalah Salah Satu Cara Untuk Berbuat Baik

    Pancasila adalah Sumber Hukum Indonesia

    Previous article

    Rektor UNAND : Kita Berharap Tidak Ada Paham Negatif Yang Merusak Keutuhan NKRI

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in Opini