Puji dan syukur atas rahmat Allah SWT sehingga kita dapat bertemu dan melaksanakan ibadah puasa ramdhan tahun ini. Ramadhan bukan hanya ajang untuk berlomba-lomba dalam beribadah, tetapi juga menjadi momentum terbaik untuk menyemai toleransi terlebih di masa pandemi saat ini.

Sebelum beranjak pada makna toleransi, sobat damai mesti tahu terlebih dulu apa makna dan konsep yang mendasari toleransi. Toleransi bukan hanya bertujuan menciptakan keharmonisan antar umat beragama saja, namun konsep penting disini ialah sebagai perwujudan sunatullah yaitu sesuatu yang telah dikehendaki Allah SWT.

Konsep perbedaan yang dimaksud dengan toleransi telah di jelaskan dalam Al-qur’an yaitu QS. Ar-Rum 30:22 “Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah menciptakan langit dan bumi, perbedaan Bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui” atau dalam surah Al-Hujurat 49:13 “Hai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.

Berangkat dari konsep diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan merupakan sunatullah dan tujuan dari adanya perbedaan dimuka bumi ialah tercipta berkat sifat rahmatNya (kasih sayang) agar manusia belajar dari perbedaan dan melengkapi satu sama lain, sebab dasarnya tidak ada satupun manusia yang sempurna, kita saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.

Nah, hakikat dari toleransi yang dianjurkan dalam Al-qur’an ialah menerima segala perbedaan dan melengkapi segala kekurangan. Dasar dan konsep toleransi yang terkandung dalam Al-qur’an sungguh rasional, umat islam diminta untuk menahan diri bukan hanya untuk diri sendiri dan sesama melainkan untuk kemaslahatan.

Menyemai toleransi pada kesempatan Ramadhan yang bertepatan dengan pandemi ini, ialah dengan kembali mengingat dan mengulas konsep dan makna yang terkandung didalam nilai-nilai toleransi itu sendiri. Bukan hanya karena Islam melarang keras membuat kerusakkan di muka bumi, melainkan karena sejatinya perbedaan merupakan sunatullah dan memberikan kedamaian tersendiri yang terkandung didalamnya. Kedamaian yang diciptakan akan membuat Setiap umat berlapang dada dan saling menghargai satu sama lainnya. Perbedaan ialah rahmah, perbedaan pulalah yang seharusnya mampu menyatukan dan menjadikannya sebagai sebuah kekayaan nikmatNya bukan malah menghancurkan dan membuat kekacauan di muka bumiNya.

Husnul Hayati
Writing is a place for growing up.

    Unpopular Opinion (1) : Mudik

    Previous article

    Puasa dan Kesalehan Sosial

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in Opini