Tanya: Apa itu POV dan tujuan pov dalam naskah?

Jawab:

Tujuan dari point of view yaitu menggunakan pandangan siapa kita dalam bercerita. Pada dasarnya, pov terdiri dari tiga, yaitu satu, dua, dan tiga. Pov disebut juga dengan sudut pandang.

Tanya: Jelaskan bagian-bagian pov!

Jawab:

Berikut penjelasannya:

Sudut pandang orang pertama: Pada dasarnya menggunakan kata ‘aku’ dalam bercerita. Dengan kata lain, kita sendiri yang melakoni (maksudnya tokoh bukan pengarang). Ada beberapa orang yang mengatakan bahwa kata ‘aku’ pada pov 1 tidak boleh lebih dari tiga (maksimal harus tiga) dalam satu paragraf. Jika lebih dari tiga, berarti sudah mendapat serangan ‘ku’. Pada kenyataannya, tidak ada pendapat ahli yang mengatakan seperti itu. Akan tetapi, agar tulisan kita menjadi indah, apa salahnya untuk mengurangi penggunakan kata ‘ku’. Atau jika teman-teman berkenan, ganti ‘ku’ atau ‘aku’ menjadi ‘saya’.

Beberapa kekurangan dari pov ini yaitu;

  • Jika tidak bisa mengolah kata atau kalimat, naskah akan dihantui atau akan banyak serangan kata aku, aku, aku, aku.
  • Ruangan lingkup pembahasan sedikit atau sempit (hanya terpusat pada tokoh utama saja).
  • Tidak bisa membaca atau menulis isi hati orang lain
  • Tidak bisa menceritakan keadaan lain yang tidak ada akunya.

Kelebihan;

  • Kita hanya terpaku dengan tema besar saja yang melibatkan tokoh sentral sehingga dalam pembuatan outline tidak terlalu rumit
  • Pov ini lebih bagus digunakan pada genre horor agar feelnya tersampaikan dengan epik

Sudut pandang orang kedua: pov ini tidak disarankan dalam menulisnya karena sedikit rumit. Akan tetapi, jika teman-teman mau menguji kemampuan, silakan saja. Pov 2 adalah sudut pandang orang kedua yang menggunakan kata kamu, kau,engkau, atau dikau. Penulis tidak boleh bercerita dari sudut pandang aku dan dia. Jika salah satu saja terselip, berarti tulisan kita bisa dikatakan kebocoran pov.

Sudut pandang orang ketiga: pov 3 banyak digunakan oleh penulis, baik penulis pemula maupun senior. Penggunaan yang simpel atau praktis, sangat cocok untuk segala genre. Pov tiga sendiri dibagi menjadi beberapa jenis;

  • Limited: pembaca hanya akan diajak untuk mengikuti perjalanan satu karakter saja
  • Multiple: penulis akan menceritakan tentang dua karakter berbeda atau lebih dan menggunakan sudut pandang masing-masing karakter.

Apakah dalam satu novel boleh menggunakan dua pov?

Jawab: dalam novel boleh menggunakannya. Beberapa penulis luar pun pernah menggunakan dua pov. Akan tetapi, perlu diketahui dan perlu diingat, dalam satu bab tidak diperkenakan untuk menggunakan dua pov. Jika ada terlihat, berarti disebut pov bocor.

Andai teman-teman ingin menulis dua pov. Pada bab pertama tentukan dengan sudut pandang siapa cerita akan disampaikan. Jangan sampai ketika penikmat membaca bab satu yang disuguhi pov 3 terdapat pov 1 di tengah-tengahnya. Hohoho! Anda akan dibilang penulis asal-asalan. Apakah mau seperti itu?

Bagaimana cara menentukan ini pov siapa, bab itu pov siapa?

Jawab: jika teman-teman menulis dua pov dan menggunakan subjudul, tinggal tulis di bawah subjudul pov siapa yang ada dalam naskah.

Contoh:

Bab 1: Aku dan Renata

(Abian)

Bab 5: Sajak-Sajak Cinta untuk Abian

(Renata)

Seperti itu saja.

AL-QUR’AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP

Previous article

Menormalisasi Pelaku Kekerasan Seksual, Apa Iya Solusi?

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Edukasi