sumber foto: Pinterest

Ucapan beribu terima kasih kepada diri sendiri sepertinya jarang dilakukan oleh anak manusia dalam keadaan sadar maupun tidak sadar. Ia membiarkan masalah terus-terusan datang sehingga tanpa sadar, ada batin yang terluka, ada tangis yang tertahan, ada emosi yang tertekan. Ironis, bukan?

Mereka merasa bersalah karena tidak berdaya akan cacian. Mereka tertekan karena paksaan-paksaan yang mereka sendiri tidak suka. Segala tuntutan untuk menjadi sempurna dan indah di mata orang lain, menjadi beban untuk mereka. Jika tidak, mereka seperti tidak diterima oleh masyarakat. Iya, begitulah hidup di zaman sekarang. Segala dituntut sempurna tanpa tahu ada yang terluka.

Bodohnya, mereka mau melakukan hal tersebut demi popularitas. Alhasil, ketika didatangi masalah, jari jemari mereka yang katanya paling cerdas dari si pintar, mulai beraksi, membuat mental jatuh, batin terluka, dan juga hidup sensara alis hidup segan mati tidak berguna.

Hei, ayolah!

Alih-alih hidup tetapi tidak seperti tidak hidup, mengapa tidak mencoba bersyukur atas diri sendiri. Tidak ada masalah jika kamu gemuk, kurus, pendek, tinggi, hitam, putih, jelek, ataupun cantik. Semua itu harus disyukuri bukan diraungi. Jika mereka tidak menyukaimu, ambil kedua tanganmu, lalu tutup telingamu. Jauhi mereka yang membuatmu sakit.

Mencintai diri sendiri, membuatmu hidup sehat. Biarkan cacian mereka seperti kaset rusak, lama kelamaan akan mati ditelan masa. Mereka hanya bisa berkomentar, tetapi kamu yang memiliki kehidupan. Cintai dirimu dan hindari segala prasangka agar mentalmu baik-baik saja.

Selamat hati mental 10 Oktober 2022, cintai dirimu agar orang lain ikut mencintai apa adanya dirimu.

Indonesia, 15 Oktober 2022

Yui
Penulis dan Pengarang

    Mencintai Batik, Mencintai Budaya Indonesia

    Previous article

    Nu Rock (Hip Rock) Indonesia era 90-an

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *