Tanaman pinang (Areca catechu L) salah satu tanaman perkebunan yang menjadi  komoditi  ekspor. Namun, Petani Indonesia umumnya dan Petani di Sumatera Barat khususnya di Payakumbuh belum mengenal potensi dari tanaman Pinang. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat Dosen Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh yang terdiri dari   Sulastri, SP.MP. Muhammad Syahfitra, S. Si, M. Stat. Fastabiqul Khairad, S.P., M.Si. Friskia Hanatul Qolby, S.P., M. P. dan Fefriyanti DS, S.P., M.P., Gr. Memperkenalkan Teknik Budidyata Pinang varietas Batara Kepada Kelompok Tani Talago Biru Jorong Talago Nagari Taeh Bukik Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.

Pada kesempatan ini diperkenalkan Pinang Batara sebagai tanaman yang memiliki nilai ekonomis yang menjanjikan karena menjadi bahan baku  industri dan farmasi. Produk Biji Pinang Batara dimanfaatkan untuk keperluan industri farmasi, sementara itu dibidang industri tanaman pinang digunakan dalam campuran pembuatan obat – obatan, seperti obat disentri, obat cacing, obat kumur, dan lain – lain. Perkembangan selanjutnya, ekstrak biji dan akar pinang dapat menyembuhkan penyakit kanker. Selain itu bermanfaat sebagai  bahan  industri  farmasi,  kosmetika,  bahan  pewarna  pada  industri  tekstil.  Peningkatan hasil produksi buah pinang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai peluang bisnis. Dalam  tiga  tahun  ini  tanaman  pinang  betara  sangat  viral  di  masyarakat,  bibit  pinang  betara  bibitnya  tersedia  di  provinsi  Jambi  di  kecamatan  betara.

Umur Pohon Pinang berbuah sekitar 4 tahun, dan setiap bulannya bisa menghasilkan buah Pinang sebanyak 4  kg  per bulan per pohon. Pohon Pinang ini bisa terus berproduksi 25 – 30 tahun, asalkan ditanam, dan dirawat dengan cara yang baik.

Kegiatan yang dilaksanakan dua hari, yaitu hari Selasa dan Rabu tanggal 2 dan 3 Agustus 2022 diharapkan dengan diperkenalkannya Pinang Batara kepada kelompok tani, komoditi tersebut dapat menjadi alternatif lain untuk menambah penghasilan petani. Pada kegiatan ini petani juga diberikan bibit pinang batara gratis sebagai awal perkenalan sekaligus memotivasi petani untuk mau membudidayakan Pinang Batara.  (Sulastri, SP.,MP.).

1 Suro dan Tahun Baru Islam

Previous article

Refleksi Saat Hilangnya Rasa Kemanusiaan dan Empati dikala Pandemi

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Edukasi