Berbicara mengenai puisi, tidak ada habis-habisnya, bahkan menurut beberapa ahli, puisi merupakan karya sasta pertama dan paling tua yang digunakan oleh orang-orang terdahulu untuk mengungkapkan isi hati. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang mengungkapkan sebuah perasaan dan suatu pikiran dari penyair secara imajinatif, tersusun, serta disusun dengan mengkonsentrasikan sebuah kekuatan bahasa dengan sebuah struktur fisik dan struktur batinnya.

Ada beberapa pengertian puisi menurut para ahli. Berikut penjelasannya.

  1. Menurut Rahmat Joko Pradopo: Puisi ialah ekspresi pemikiran yang membangkitkan perasaan, ia mampu membangkitkan imajinasi panca indera dalam suasana yang berirama.
  2. Menurut Djososuroto: Puisi adalah hal mencari dan melukiskan “yang diidamkan” (the idea). Dengan demikian tujuan isi bukanlah melukiskan kebenaran, melainkan memuja kebenaran dan memberi jiwa suatu gambaran yang lebih indah. Unsur keindahan dalam puisi satu di antaranya adalah rasa.
  3. Menurut Slamet Mulyana: Puisi adalah kata berjiwa, yaitu kata-kata yang telah dipergunakan oleh penyair, yang artinya tidak sama dengan kamus.

Puisi Klasik Indonesia

Susunan batin meliputi suara serta situasi, topik, amanat, serta perasaan. Puisi classic Indonesia mempunyai ciri – ciri khusus yakni bahasa yang dipakai dalam puisi, terikat dengan irama, matra, rima, serta membuatannya begitu terikat dengan larik serta bait.

Ciri–Ciri Puisi

Dalam penyusunan puisi, unsur – unsur bhs mesti dirapikan, diperindah, serta ditata sebaik-baiknya dengan memperhatikan irama serta bunyi.

  1. Bahasa yang dipakai berbentuk konotatif.
  2. Dalam puisi ada pemadatan dari seluruh unsur kemampuan bhs.
  3. Puisi mengungkap pikiran serta perasaan dari penyair berdasar pada pengalaman serta berbentuk imajinatif.

Unsur Fisik Puisi

  1. Diksi: Diksi Adalah satu penentuan kata yang pas dalam puisi. Pilihan kata yang pas, akan menghidupkan situasi, perasaan, serta keindahan dari puisi.
  2. Majas: Majas Adalah satu gaya bhs yang berbentuk kiasan. Pengarang puisi biasanya memakai bahasa kiasan untuk bikin puisi terlihat indah serta menarik. Bahasa kiasan mempunyai tujuan untuk mengemukakan otomatis tentang arti yang disebut oleh pengarang puisi.
  3. Rima atau Unsur Bunyi: Rima atau unsur bunyi atau bisa disebut sebagai sajak. Adalah suatu pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik sajak ataupun pada akhir larik di sajak. Pengulangan bunyi ini ditujukan untuk menambah nilai merdu dari puisi. Maksudnya adalah untuk memberi dampak pada suara serta suasana yang disebut dalam puisi itu.
  4. Citraan atau Imajinasi: Dipakai untuk memancing imajinasi dari pembaca. Pengarang puisi bakal memakai kata yang bisa dipakai untuk mengungkap pengalaman imajinasinya. Kata – kata yang dipakai itu memberi kesan – kesan pada panca indra untuk pembaca. Type–type citraan dalam puisi, yakni seperti berikut : citraan pandang, citraan dengar, citraan rasa, serta citraan kecap.

Jenis-Jenis Puisi

Ada berbagai tipe puisi yang berkembang sekarang ini. Puisi–puisi itu yakni:

  1. Puisi Lama: Disebut sebagai puisi terikat. Puisi lama adalah puisi yang diciptakan pada saat sebelum pujangga baru terikat oleh ketentuan – ketentuan. Ketentuan yang disebut yakni jumlah baris dalam bait, jumlah kata dalam baris, serta jumlah suku kata ataupun rima.
  2. Puisi Baru: Dikenal dengan puisi modern. Puisi ini nampak pada saat pujangga baru. Lalu dipopulerkan pada tahun 1945. Ketika itu Chairil Anwar sebagai pelopor puisi baru. Lahirnya puisi moderen dilatarbelakangi estetika yang kaku ataupun patokan-patokan yang membelenggu diri seseorang penyair dalam bicara.
  3. Puisi bebas: Puisi yang tidak terikat oleh rima dan mantra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam setiap larik
  4. Puisi Berpola: Puisi yang mencakup jenis sajak yang susunan lariknya berupa bentuk geometris, seperti belah ketupat, jajaran genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru, ataupun bentuk lain.
  5. Puisi Dramatik: Puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi yang tegang.
  6. Puisi Esai: Ragam sastra berisi pesan sosial dan moral melalui kata sederhana dan pola tertulis berbaik-bait, berupa fakta, dan catatan kaki
  7. Puisi Mbeling: Saja ringan yang tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang; sajak main-main.

Nah, bagaimana? Apakah Anda sekalian tertatik belajar membuat puisi? Sampai jumpa di artikel kepenulisan berikutnya!

Yui
Penulis dan Pengarang

    Pesona Koto Anau; Tujuah Timbulun nan Balirik

    Previous article

    Learn a Language From Scratch

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *