Kamu kerja bertahun-tahun dapat apa?

Sering kali kita mendengar orang menanyakan hal semacam itu terhadap kita atau orang lain, karena pada dasarnya kesuksesan seseorang dalam pekerjaan biasanya  ditandai dengan sebuah pencapaian seperti rumah mewah, mobil bagus, tabungan yang melimpah, hingga berpergian keliling dunia.Padahal tidak semua orang bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Ada yang bekerja untuk membantu melunasi hutang orangtuanya, menafkahi adik-adiknya, menebus obat untuk keluarganya, hingga untuk biaya pendidikan sanak saudaranya. Uang hasil pekerjaan yang di peroleh terkadang habis dan tidak bersisa untuk masa depannya sendiri.

Seseorang meninggalkan keluarga dirantau orang, hidup sebtang kara dan memerlukan tempat untuk berlindung dari panas dan hujan, mulai dengan numpang di rumah orang, menggunakan rumah ibadah sebagi tempat perlindungan bahkan tidak jarang harus sewa rumah/kos. Di tanah rantau ia harus bersusah payah membanting tulang, menghemat pengeluaran, mengurangi waktu berkumpul dengan teman-teman untuk bersenang-senang, tidak jarang sakit yang di derita tidak di hiraukan, selagi mampu untuk bekerja maka tidak ada waktu untuk bermalas-malasan, tidak peduli apa penyakit yang dideritanya mereka memilih membeli obat pabrikan ketimbang harus membayar mahal pada dokter yang lebih memahami setiap gejala penyakit dan dapat memberikan resep obat yang lebih baik, semua sengaja dilakukan karena ada tanggung jawab besar yang dia pikul di pundaknya. Menafkahi keluarganya.

Menjadi tulang punggung keluarga bukanlah hal yang mudah. Bisa saja mereka menghindar dari tanggung jawab tersebut dan memilih untuk memenuhi dan mengurus kebutuhan dirinya sendiri,

Tapi mereka menyadari jasa orang tuanya, demi melaksanakan bakti pada orang tua, melihat orangtuanya bersusah payah, adik-adiknya harus melanjutkan sekolah, obat yang harus ditebus karean rawat jalan, hingga melunasi cicilan hutang, membuat mereka tidak enak hati jika  menikmati gajinya sendiri sementara keluarganya kesulitan.

Mereka memilih mendahulukan orangtua, adik-adik dan sanak keluarganya, sehingga cenderung mengabaikan dirinya serta menakan bahkan membuang jauh-jauh seluruh keinginannya untuk menikmati hidup sebagaimana layaknya. Bagi mereka, memastikan semuanya berjalan dengan baik adalah sebuah kebahagiaan tiada tara.

Meskipun peluh, lelah, sakit, bahkan tak jarang air mata memetes ketika bekerja, tapi melihat wajah bahagia orang tua saat tersenyum menerima sejumlah uang dari anaknya yang telah bekerja, Adik-adik yang tidak lagi mengeluhkan uang sekolah muai dari SPP, Uang Buku, Uang Seragam, Tas, Sepatu, hingga uang jajan, sehingga  lebih tenang dalam belajar untuk mencapai cita-cita. Membuat mereka menegsampingkan segala derita yang diperolehnya. Rasanya terbayar sudah segala kerja keras yang mereka lakukan.

Siapapun kamu yang menjadi tulang punggung keluarga. Jangan sedih jika mimpimu seolah-olah masih jauh dari yang diharapkan. Tidak akan sia-sia apa yang telah kamu lakukan dan korbankan demi keluarga. Seluruh pengorbananmu akan terbalas dengan banyaknya kemudahan. Karena Tuahan akan memberikan yang terbaik pada mereka yang berbakti pada orang tuanya.

Jika sekarang kamu bersusah payah, jangan pernah takut dan jangan pernah lelah, karena sesungguhnya doa orang tua akan selalu di dengar oleh Tuhan Sang Maha Pemurah, maka kelak hidupmu akan diliputi keberkahan. Banyak kemudahan yang akan kamu dapatkan dalam segala hal. Juga kehidupan yang dipenuhi kebahagiaan.

Pecayalah Tuhan sangat tau, bahumu sangat kuat untuk menanggung segala beban dan memikul tanggung jawab keluarga. Hatimu sangat kokoh menanggungkan segala kepedihan, penderitaan.

Biarkan mereka berkata apa tentang mu, atau bahkan biarkan mereka mengucilkan, mencemooh, menghina, bahkan mendeskreditkan dirimu, lantaran kehidupan mu dianggap tidak layak bahkan jauh dari kesusesan, karena mereka tidak tau betapa mulianya dirimu, betapa berbaktinya dirimu terhadap orang tuamu.

Percayalah rencana tuhan sangat indah, dan semua akan indah pada waktunya, jangan menyerah teruslah berjuang, berusaha, dan berdoa, niscaya kesusksesan sedang menungumu di depan sana. Akan  segera hadir kebahagiaan setelah banyaknya pengorbanan yang kamu lakukan.

Panjang umur dan sehat selalu untukmu wahai para perantau yang bekerja demi keluarga. Karena aku tau bagaimana rasanya saat pulang malu dan jika tidak pulang akan rindu. Pulang malu jika tidak  membawa rezeki yang lebih, rindu jika tidak pulang untuk bertemu langsung dengan orang tua dan sanak keluarga.

Suyadi

Puasa dan Kesalehan Sosial

Previous article

Kristalisasi Ajaran Hukum Alam yang Bersumber dari Islam.

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *