Redaksi – Duta Damai Sumbar, Deddy Corbuzier dulunya dikenal sebagai seorang mentalis tersohor di Indonesia hingga dunia. Saat ini Deddy Corbuzier lebih intens untuk mengelola channel YouTube nya yang memiliki lebih dari 10 juta subscribers. Channel YouTube yang pada awal booming nya mengangkat konten TV series dengan judul Triangle siapa sangka pada saat ini Deddy Corbuzier merubah haluan channel YouTube nya ke konten popcast.

Pada tanggal 2 Juli 2020 salah satu tamu yang di undang oleh master Deddy adalah kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yaitu Komjen Boy Rafli Amar. Komjen Boy Rafli Amar adalah Kepala BNPT yang baru saja dilantik oleh presiden RI yang ke 7 Joko Widodo. Sebelumnya Kepala BNPT di kepalai oleh Komjen Suhardi Alius.

Pada popcast kali ini channel YouTube Deddy Corbuzier mengangkat judul “di Corona ada teroris nya.., kepala BNPT berbicara..”. Pada popcast nya Deddy Corbuzier bertanya kepala Komjen Boy Rafli apakah saat pandemi Covid 19 ini teroris masih ada? Hal ini tentu mewakili rakyat Indonesia pada saat ini. Apakah masih mungkin teroris akan terus bergerak di saat semua orang panik akan pandemi Covid 19.

Komjen Boy Rafli menjawab, pada realitanya sampai saat ini mereka dalam pantauan BNPT masih terus bergerak.

Selanjutnya kepala BNPT menambahkan bahwa dalam semester pertama 2020 ini BNPT telah menangkap 90 orang pelaku teror di Indonesia.

Kemudian KomjenBoy Rafli Amar juga menyampaikan bahwa para pelaku bom bunuh diri yang terlibat dalam beberapa pengeboman di Indonesia rata-rata adalah anak muda.

Lalu Deddy pun merasa heran, bukankah anak muda lebih tidak terlalu peduli pada agama jika memang pelaku teroris rata-rata menjadikan agama sebagai alat untuk mendoktrin masyarakat.

Lalu komjen Boy Rafli menjawab, memang kebanyakan anak muda lebih bebal untuk belajar agama namun ada sebagian kecil yang menjadikan agama sebagai tujuan hidupnya. Inilah yang selalu dimanfaatkan oleh para militan teroris internasional untuk merekrut seseorang, tidak hanya di Indonesia namun di luar negeri pun juga sama.

Kemudia Komjen Boy Rafli Amar menutup kata-kata nya dengan harapan agar masyarakat Indonesia harus mewaspadai terhadap gerakan dari kelompok-kelompok tertentu yang secara kontinyu berusaha mentransformasikan ideologi yang mereka anut kepada masyarakat Indonesia. Makanya banyak saat ini kelompok-kelompok yang mengatasnamakan agama yang suka mentakfirikan orang lain.

Gusveri Handiko
Blogger Duta Damai Sumbar Tamatan Universitas Andalas Padang Menulis Adalah Salah Satu Cara Untuk Berbuat Baik

    Akar Radikalisme di Indonesia

    Previous article

    Transformasi Ideologi, Cara Kelompok Teroris Menumbuhkan Penerusnya

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in Berita