Pesantren Ramadhan merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan pada bulan ramadhan di Kota Padang. Kegiatan ini menjadi program dalam mewujudkan visi Kota Padang dalam mewujudkan Kota Padang sebagai kota pendidikan, perdagangan dan pariwisata yang sejahtera, religius dan berbudaya.

Kegiatan rutin yang bertema Membentuk generasi Rabbani yang terbebas dari maksiat mengusung materi Akidah, Ibadah, Fiqih, Akhlak dan Al-qur’an. Materi pelajaran ini terurai dengan berbagai pokok bahasan, salah satunya tentang Cerdas Berteknologi. Teknologi saat ini menjadi salah satu penyebab kesenjangan sosial yang disebabkan sendiri oleh penggunanya yang tidak paham bagaimana penggunaannya.

  Duta Damai Dunia Maya Regional Sumatra Barat  diminta oleh pengurus mesjid untuk menjadi pelaksana dalam penyampaian materi cerdas bertenologi pada penyelenggaraan Pesantren Ramadhan di Mesjid Al-Kautsar Dadok Tunggul Hitam Padang, Selasa (29/05/2018).

Ketua Umum Duta Damai Regional SUMBAR, Gusveri Handiko mengatakan Kemajuan teknologi ibarat pisau bermata dua, jika tidak digunakan dengan baik dan dengan dampingan orang yang lebih tua atau berpengalaman justru akan membawa dampak negatif bagi remaja dan anak-anak.

Tentu perlu campur tangan semua pihak dalam proses pendampingan tersebut.

“Dalam hal ini, peran Duta Damai sendiri lebih kepada pengarahan. Sementara proses pendampingan dalam mengontrol penggunaan teknologi yang lebih ditekankan kepada media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram diserahkan kepada orang terdekat dari anak”, tuturnya.

Gusveri berharap semua pihak harus terlibat dalam membina generasi muda agar cerdas berteknologi.

Duta Damai menyuguhkan paparan slide materi dan video menarik. Materi meliputi Dampak Positif dan Negatif Teknologi, Janji-jani Teknologi, dan Contoh Kasus seputar penyalahgunaan media sosial dan teknologi yang saat ini marak di Indonesia disampaikan dengan metode ceramah agar mudah di cerna Peserta Pesantren yang terdiri dari siswa/i Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama sangat antusias.

Rego Yasendalika, salah satu anggota Duta Damai Sumbar yang bertugas sebagai pemateri menuturkan antusias peserta. “Peserta antusias sekali mengikuti jalannya penyampaian materi ini, karena yang dibahas sangat erat kaitannya dengan mereka. Membahas tentang permainan-permaian yang mereka geluti sperti Mobile Legend, Dota dan Media Sosial lainnya, peserta begitu tertarik sehingga terjadi interkasi antara saya dan peserta,” ungkap Rego.

Rego menambahkan, peserta memberikan pertanyaan-pertanyan, salah satunya “Apa itu smartphone?”. Ia sangat menyayangkan sekali dengan pertanyaan yang diajukan tersebut. Mereka ahli dalam menggunakan permaiann dan berbagai konten di dalam benda yang mereka sedikitpun tidak mengetahui nama dari benda itu sendiri. Rego mengungkapkan kekhawatirannya, terutama anak yang suka ML dan Dota mereka cendrung menghabiskan waktu disana.

“Mari kita generasi muda untuk cerdaslah dalam berteknologi, terutama komunikasi dan infoermasi. Jangan biarkan kita diperbudak teknologi, namun sebaliknya kitalah yang harus memperbudak teknologi. Jangan biarkan waktu habis di HP atau media sosail. Pandai-pandailah membagi waktu dengan baik dan juga perbanyaklah sosialisasi di dunia nyata,” harapnya.

“Mari kita generasi muda untuk cerdaslah dalam berteknologi, terutama komunikasi dan infoermasi. Jangan biarkan kita diperbudak teknologi, namun sebaliknya kitalah yang harus memperbudak teknologi. Jangan biarkan waktu habis di HP atau media sosail. Pandai-pandailah membagi waktu dengan baik dan juga perbanyaklah sosialisasi di dunia nyata,” harapnya.

  • Rezi Hidayati ll DD SUMBAR
dutadamaisumbar

Rektor UNP Apresiasi Kebijakan Soft Approach yang digagas BNPT

Previous article

Asian Games 2018: Arti Perdamaian dan Persatuan dari Indonesia Untuk Dunia

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *