Tersebutlah kisah dihutan belantara tempat Singa sang raja hutan memimpin para hewan,
suatu ketika terjadi perdebatan antara Keledai dan Harimau berkenaan dengan persepsi tentang rumput

Keledai berkata kepada harimau: “Rumputnya biru”.

Harimau itu menjawab: “Tidak, rumputnya hijau.”

Diskusi memanas, dan keduanya memutuskan untuk menghadap singa, Raja Hutan.
Setelah tiba di pintu gerbang istana di mana singa tinggal, keledai itu terus berteriak sepanjang jalan hingga memasuki ruangan istana imana Raja Hutan tengah duduk di singgasananya: “Yang Mulia, apakah benar rumput itu berwarna biru?”.

Singa itu menjawab: “Benar, rumputnya berwarna biru.”

Keledai itu merasa bahagia dan segera melanjutkan laporannya pada Singa: “Harimau itu tidak setuju dengan saya dan menentang dan mengganggu saya, tolong hukum dia.”

Raja kemudian menyatakan: “Baiklah, Harimau itu akan dihukum dengan tetap tinggal dihutan selama 5 tahun, dan tidak boleh pergi ke pemukiman warga”

Keledai itu melompat dengan riang dan melanjutkan perjalanannya, puas dan mengulangi apa yang telah dilihatnya: “Rumput itu biru, rumput itu biru, bahkan Singa sang raja hutan pun memberi hukuman pada harimau”

Harimau dengan berbesar hati menerima hukumannya, tetapi sebelumnya dia bertanya kepada singa: “Yang Mulia, saya menerima hukuman saya, hanya saja mengapa anda menghukum saya?, bukankah memang rumput itu berwarna hijau.”

Singa itu menjawab: “Sebenarnya, rumput itu berwarna hijau.”
Harimau itu bertanya: “Jadi mengapa kamu menghukum saya?”.
Singa menjawab: “Itu tidak ada hubungannya dengan pertanyaan apakah rumput itu biru atau hijau. Hukuman itu aku berikan padamu adalah karena tidak mungkin makhluk pemberani dan cerdas sepertimu membuang-buang waktu berdebat dengan keledai, datang dan ganggu aku dengan pertanyaan seperti itu.”

Dari kisah tersebut kita dapat belajar bahwa buang-buang waktu terburuk adalah berdebat dengan orang bodoh dan fanatik yang tidak peduli tentang kebenaran atau kenyataan, tetapi hanya kemenangan keyakinan dan ilusinya.
Jangan pernah membuang waktu untuk argumen yang tidak masuk akal
Ada orang yang tidak peduli berapa banyak bukti dan bukti yang kami berikan kepada mereka, tidak dalam kapasitas untuk memahami, dan yang lain dibutakan oleh ego, dan kebencian, dan yang mereka inginkan hanyalah menjadi benar meskipun sebenarnya mereka pada posisi yang salah.
Ketika ketidaktahuan berteriak, kecerdasan diam.
Kedamaian dan ketenangan Anda lebih berharga.

Suyadi

MAMPUKAH ENGKAU….

Previous article

SUDAHKAH ENGKAU MELAKUKAN IBADAH KURBAN DENGAN BENAR?

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Cerpen