Baru-baru ini pemberitaan tentang Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) sangat santer di bicarakan di dunia nyata hingga dunia maya, Siapa lagi jika bukan Kaharuddin, di usia nya yang masih remaja telah sukses berkecimpung di bidang politik, terbukti dengan terlaksananya aksi demonstrasi pada tanggal 11 April 2022 kemarin, ribuan mahasiswa di seluruh Provinsi yang ada di Indonesia ikut serta dalam aksi demo tersebut.

Karirnya di awali dengan menjadi anggota advokasi Himpunan Mahasiswa Matematika dan statistika periode 2018/2019. Ia juga sempat menjabat sebagai Gubernur BEM FMIPA Universitas Riau (UNRI) periode 2020/2021. Kaharuddin kini menjabat sebagai Ketua BEM UNRI periode 2021/2022. Atas keberhasilannya menggerakkan seluruh mahasiswa di seluruh Indonesia untuk bersama-sama menyuarakan aspirasi rakyat Indonesia dengan cara menggelar aksi demonstrasi, maka Kamaruddin layak disebut sebagai Pahlawan Muda, mengingat Kaharuddin lahir pada Maret 1999.

Pada 14 April 2022, Pahlawan Muda Kaharuddin di panggil untuk menjelaskan tujuan dari demo yang telah terlaksana tersebut oleh Pengacara kondang yaitu Hotman Paris pada acara bincang HOTROOM yang di siarkan langsung lewat stasiun televisi Metro TV. Hingga akhirnya Pahlawan Muda Kaharuddin membandingkan pemerintahan Orde lama, Orde Baru, hingga Orde Reformasi yang kini di pimpin oleh Bapak Joko Widodo.

“Misalkan di orde lama, kita peroleh kebebasan tapi kesejahteraan tidak. Orde baru kita peroleh yang namanya kebebasan, kesejahteraan kita punya. Hari ini yang ingin kita (mahasiswa) tanyakan adalah apakah kita peroleh kesejahteraan?, Apakah kita peroleh kebebasan?”. Demikian kata Kaharuddin.

Pernyataan tersebut sontak membuat pahlawan kita di buli oleh warga net.
Kaharuddin di anggap sedang bermimpi atau melawak, karena pemimpin aksi demo adalah pelawak maka tidak heran yang ikut serta dalam barisan demo tersebut banyak wanita muda (mahasiswi) yang ikut serta meneriakkan lawakan tersebut seperti halnya mahasiswi yang membawa spanduk keras yang bertuliskan “Lebih baik bercinta 3 ronde dari pada 3 periode”. mungkin mahasiswi ini sudah menikah, tapi mengapa pengalaman pribadi di umumkan ke pubik. Ada lagi, “Daripada BBM naik, mending Ayang yang naik” tentu kalimat ini juga mengandung makna negatif, setidaknya jika itu pengalaman pribadi jangan di sampaikan ke publik.

Pahlawan Muda Kaharuddin mungkin berasal dari keluarga bangsawan, sehingga dapat gizi yang cukup sehingga menjadi pemuda yang cerdas. Mengingat Presiden Soeharto mundur dari jabatannya pada tanggal 21 Mei 1998, sementara Pahlawan Muda Kaharuddin lahir pada Maret 1999. Sehingga ketika Kaharuddin mengatakan pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto rakyat memperoleh kebebasan dan kesejahteraan adalah wajar, karena saat itu Kaharuddin kecil sedang nyeyak tidur di dalam rahim ibu nya.

Pahlawan Muda Kaharuddin, meski dirimu belum lahir saat itu, tapi setidaknya banyak catatan sejarah yang di muat secara elektronik sehingga bisa diakses lewat google, dan banyak yang diterbitkan oleh media massa yang cukup kredible, seperti Kompos.Com yang mencatat Tragedi Trisakti, yakni tragedi tembak mati aktivis mahasiswa Universitas Trisakti saat aksi demo 12 Mei 1998 untuk meminta Presiden Soeharto mundur dari kursi kepemimpinannya.

Pahlawan Muda Kaharuddin juga mungkin belum tahu adanya beberapa aktivis yang di culik pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto yang hingga sekarang tidak diketahui dimana orang tersebut jika masih hidup, dan dimana kuburannya jika para aktivis tersebut sudah meninggal.

Beberapa aktivis yang hingga kini masih menjadi tanda tanya tentang keberadaannya diantaranya;

  1. Petrus Bima Anugerah (Mahasiswa Universitas Airlangga, hilang di Jakarta pada 30 Maret 1998)
  2. Herman Hendrawan (Mahasiswa Universitas Airlangga, hilang di Jakarta pada 12 Maret 1998)
  3. Suyat (Aktivis, hilang di Solo pada 12 Februari 1998)
  4. Wiji Thukul (Penyair dan Aktivis, hilang di Jakarta pada 10 Januari 1998)
  5. Ucok Munandar Siahaan (Mahasiswa Perbanas, hilang saat kerusuhan 14 Mei 1998).
    Dan masih banyak lagi yang lainnya.

Pahlawan Muda Kaharuddin, bangun dari mimpi indah mu, tapi jika penulis boleh memberi saran, lebih baik jangan pernah bangun dari mimpi-mimpi mu, karena hari sudah siang, takutnya nanti akan dibilang Pahlawan Kesiangan.

Suyadi

Budaya Malam Takbiran Di Indonesia

Previous article

Apa yang Kamu Pikirkan Tentang Silaturahmi

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Opini