Selamat lebaran !
Ini pengalaman aku saat bersilaturahmi lebaran. Begini ni, seperti halnya tahun-tahun terdahulu, hari pertama lebaran dirumah ada “open house” Alias menerima tamu untuk bersilaturahmi. Para tetangga, kerabat, sahabat datang ke rumah aku, tentu saja tradisi Bersalam-salaman, saling meminta maaf dan memaafkan, THR dan makan-makan masih dilakukan. Tapi, ada aja moment yang kurang pas, Seperti menghadapi pertanyaan dari para kerabat tentang beberapa hal yang harusnya privasi semua orang. Contohnya begini ni, kapan nikah? Udah punya calon belum? Mau nggak di jodohin? Bla bla bla. Aku yang notabene masih happy dengan ke-singgelan ini tentu saja sedikit terganggu dengan pertanyaan itu, alhasil bukannya plong merasa tidak ada lagi kesalahan malah menjadi korban dari ucapan yang seharusnya tidak diucapkan! Silaturahminya malah jadi siraman rohani yang sedikit menyakiti hati.


Hari ke dua, saatnya berkunjung ke rumah kerabat dan sahabat. Berhubung tidak nyaman dengan situasi dan pertanyaan yang sudah pasti muncul saat kunjungan, aku memutuskan Men-skip saja rutinitas itu.
Pikiran tentang betapa damainya lebaran jadi rusak hanya karena ucapan yang sederhana dan normal menurut kebanyakan, tapi bagi beberapa orang tidak seharusnya dipertanyakan.

Dikutip dari buku Sapu Jagat Keberuntungan, oleh Ahmad Mudzakir, S.Pd., M.Si, keutamaan silaturahmi adalah sebagai berikut.

  1. Melapangkan Rezeki
    Keutamaan silaturahmi yang pertama adalah melapangkan rezeki. Ada kalanya seseorang mengalami kesulitan dalam mencari rezeki. Mudah bagi Allah memberikan rezeki bagi hambanya bahkan dari arah yang tidak diduga-duga.
    Rasulullah menyampaikan dalam sebuah hadits, salah satu manfaat silaturahmi dalam Islam adalah melapangkan rezeki. Dalam hadist tersebut Rasulullah SAW bersabda.
    “Barangsiapa ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (H.R Bukhari & Muslim).
  2. Memperpanjang Umur
    Setiap manusia tentu ingin diberikan umur yang panjang. Sebab, dengan panjangnya umur akan memperbanyak kesempatan untuk berbuat kebaikan.
    Manusia juga tempatnya salah dan lupa. Maka dari itu, dengan umur yang panjang akan memiliki kesempatan untuk bertaubat atas dosa-dosa yang telah lalu.
  3. Menghilangkan Perselisihan
    Keutamaan silaturahmi selanjutnya adalah menghilangkan perselisihan. Seringkali perselisihan antar saudara maupun kerabat terjadi, bisa karena perbedaan pilihan, prinsip atau bahkan masalah ekonomi. Meski demikian, Allah melarang untuk memutuskan hubungan tali silaturahmi.
    Salah satu bentuk hikmah silaturahmi dalam Islam adalah dapat menghilangkan perselisihan yang sedang terjadi. Dengan saling bertegur sapa, bukan tidak mungkin masalah dapat diselesaikan dengan baik-baik.
  4. Mendapatkan Rahmat
    Mencari rahmat Allah adalah bentuk usaha umat Muslim untuk mendapatkan tempat terbaik di yaummul akhir. Salah satu amalan yang paling mudah agar mendapat rahmat Allah adalah dengan menyambung tali silaturahmi.
  5. Menjauhkan diri dari ancaman neraka
    Keutamaan silaturahmi berikutnya ialah dijauhkan dari neraka. Seorang Muslim yang menjalin kembali tali silaturahmi akan dijauhkan dari neraka. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut ini.
    “Tidak akan masuk surga orang yang suka memutuskan tali persaudaraan.”(HR. Bukhari dan Muslim, dari Abu Muhammad Jubair bin Muth’im r.a)

Nah, jadi mulai sekarang, jadilah manusia yang manusiawi, bijaksana dalam bertanya.
Mohon maaf lahir dan bathin ya

-sulassky-

Bangun Pahlawan Muda Kaharuddin, Hari Sudah Siang.

Previous article

Meditasi Purnama di Siang Bolong, Gimana Ceritanya?

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Opini