Akhir-akhir ini, publik dihebohkan dengan adanya aksi bom bunuh diri. Tentu saja hal ini membuat sebagian orang panik, merasa takut, bahkan berpikiran negatif. Aksi bom bunuh diri tidak terlepas dari tindakan teroris atau terorisme. Teroris adalah orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut, biasanya untuk tujuan politik, sedangkan terorisme adalah penggunaan kekerasan untuk menimbulkan dalam usaha mencapai tujuan (terutama tujuan politik).

Dewasanya, banyak orang beranggapan bahwa teroris tidak memiliki agama apa pun karena tindakan kriminal yang dilakukan. Bahkan, sekelas ormas (tidak perlu disebutkan) mengatakan bahwa tindakan tersebut tidak boleh dikaitkan dengan agama tertentu.

Menjadi pertanyaannya, apakah mungkin seorang teroris yang tinggal di Indonesia tidak memiliki agama, sedangkan negara kita penganut ideologi Pancasila?

Mari kita Ulas!

Di Indonesia, setiap masyarakat, individu, kelompok, dan komponen terkecil dalam lingkungan memiliki kewajiban untuk memeluk agama. Baik itu agama Islam, Kristen, Budha, Hindu, dan Konghucu. Bahkan, bayi yang baru lahir telah memiliki agama. Hal ini dilatarbelakangi oleh ideologi Pancasila yakni terdapat pada sila pertama. Tentu kita semua tidak asing lagi dengan bulir sila tersebut yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Bahkan, Budha, Hindu, dan Konghucu yang merupakan ajaran saja disahkan menjadi sebuah agama. Tentu hal ini tidak sesuai dengan pernyataan bahwa seorang teroris tidak memiliki agama.

Seperti pengertian di atas bahwa teroris merupakan tindakan kekerasan yang bersangkut paut dengan politik, tentu kita sudah tidak asing lagi dengan peta politik Indonesia.
Sebenarnya, jika mengulas bagian politik Indonesia, kita dihadapkan dengan beberapa opini-opini sesat. Akan tetapi, kita harus tetap mengulasnya agar mencari titik temu dari permasalahan ini.

Banyak sekali praduga yang disampaikan oleh masyarakat sipil atas tindakan bom bunuh diri yang terjadi di Makassar beberapa hari lalu. Mereka tidak segan-segan menyangkut pautkan hal ini dengan orang-orang yang berkuasa di Indonesia.

Jika tidak, dari mana para teroris ini mendapatkan kekuatan untuk membunuh diri sendiri, mendapatkan senapan, dan mendapat fasilitas lainnya, sedangkan mereka semua merupakan masyarakat kelas ekonomi bawah?
Banyak opini yang beredar bahwasanya mereka ingin memperlihatkan kekuatannya kepada pemerintah Indonesia. “Ini saya! Jika Anda macam-macam, saya akan melakukan aksi untuk menakut-nakuti masyarakat Indonesia.” Dengan kata lain, opini tersebut memperjelas bahwa pemerintah tidak seharusnya mengusik mereka yang telah nyaman duduk di kursi empuk.

Mengakui Pelaku Terorisme Di Indonesia Adalah Orang Islam

Previous article

Kikan Namara Kembali Menjadi BA Duta Damai

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Opini