Berhala yang paling besar adalah berhala pada dirimu sendiri
Kau semai kesombongan, keegoisan dan merasa paling benar sendiri dalam beragama
Sementara yang lain kau anggap salah dan kafir.

Berhala yang paling tinggi adalah berhala pada dirimu sendiri
Kau pupuk kedengkian, kebencian dan permusuhan dan dendam kepada agama lain
Rumah ibadah, patung, dan simbol agama lain dibenci, dimusuhi, dan dilarang

Berhala yang paling berat adalah berhala pada dirimu sendiri
Kau pelihara keserakahan dan hasrat berkuasa, demi bisa berkuasa
Agama, ayat dan Tuhan kau gunakan sebagai alat politik
Demi bisa berkuasa politik identitas engkau jalankan

Berhala yang paling menakutkan adalah berhala pada dirimu sendiri
Kau umbar nafsumu
Nafsu yang melebihi buasnya nafsu binatang buas, nafsumu yang terus haus akan pemuasan sahwat hingga pengakuan akan kekuasaan

Berhala yang paling menjijikkan adalah berhala pada dirimu sendiri
Kau menjadi gila hormat
Ingin dihormati sebagai pemuka agama
Terlebih lagi jika punya gelar keturunan nabi
Lalu mengkultuskan dirinya sendiri dengan penghormatan yang berlebihan dan minta didewakan.

Berhala yang paling menyesatkan adalah berhala pada dirimu sendiri
Kau pelihara kebodohan.
Kebodohan dalam beragama, akal sehat dibuang, dogma ditelan mentah-mentah tanpa diteliti dan dikaji makna sesunggunya dan jadilah pengikut buta yang setia.

Engkau benci patung, engkau bilang itu berhala, syirik-musyrik, tetapi engkau sendiri banyak menyimpan berhala yang paling besar, paling mengerikan, dan paling menyesatkan didalam dirimu, didalam hatimu, yang setiap hari engkau sembah.

Setiap hari engkau taat menyembah Tuhan
Atau justru engkau menyembah berhala terbesar yang ada didalam dirimu sendiri, yang tersimpan didalam hatimu.

Mari instopeksi diri
Sisihkan segala racun mematikan dalam hati
Buang segala Kebencian, keserakahan, dendam dan kebodohan

Jadilah manusia yang mulia tanpa harus menghakimi kesalahan orang lain
Karena kita juga mungkin bagian dari kelompok berhala.

Suyadi

Nilai Tertinggi dari Puasa

Previous article

How To Deal With The Online World

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *