Ditulis Oleh: Fransiska Indriyani Lase
Siapa yang tidak takut dengan bom? Siapa yang tidak takut dengan aksi teror terlebih dengan melakukan aksi yang menghilangkan banyak nyawa?
Upaya untuk memusnahkan terorisme beserta aksinya terus dilakukan. Aksi-aksi teror yang membuat banyak orang hidup dalam ketakutan dan kekhawatiran. Terlebih lagi terhadap aksi teror yang merusak fasilitas publik, lingkungan sekitar bahkan menghilangkan nyawa yang tidak tahu apa-apa.
Terorisme dan radikalisme. Terorisme adalah suatu aksi, sedangkan radikalisme adalah paham atau ideologi yang melatarbelakangi terjadinya aksi teror. Aksi teror adalah hal yang sangat menakutkan dan tidak ada satupun masyarakat ‘normal’ yang menginkan itu terjadi. Biasanya aksi teror ini dilengkapi dengan senjata dan alat peledak. Kehidupan yang tentram, aman dan damai adalah hal yang sederhana yang diinginkan semua orang.
Adapun tujuan dari aksi teror ini adalah agar munculnya rasa takut pada masyarakat, menggangu layanan publik, pemerasan, perubahan kebijakan politik, agama, dan ideologi. Kemudian untuk mempengaruhi audien, menciptakan keadaan darurat publik, menciptakan pemberontakan di sebuah negara bahkan untuk menunjukkan keberadaan dan eksistensi kelompoknya serta mengharapkan adanya sponsor dari kelompok atau negara lain. (Wikipedia: definisi Teroris)
Lantas, kenapa masih saja ada orang-orang yang terjerumus dan masuk dalam kelompok terorisme dan tega melakukan aksi-aksi yang sangat merugikan tersebut?
Pertama, anggota terorisme terus bertambah dengan adanya perekrutan anggota terlebih lagi perekrutan secara online sehingga lebih mudah di akses. Kedua, teroris mendapatkan ‘buku online’ dari perpustakaan online milik kelompok terorisme atau kelompok ekstremis yang berisi tentang arsip aksi teror sehingga semakin memudahkan aktivitas yang mereka lakukan. Ketiga, sulitnya pemerintah menutup akses situs-situs perekrutan online dan perpustakaan online tersebut.
Beberapa aksi teror seperti perusakan rumah ibadah, perusakan gedung sekolah/rumah sakit/pemerintahan, penembakan pada orang yang tidak bersalah, dan menggunakan bom yang sangat merusak lingkungan hingga menewaskan banyak orang. Tidak sedikit kerugian yang harus diterima perindividu, kelompok bahkan negara terlebih atas nyawa orang-orang yang hilang.
Aksi teror dilakukan dengan berbagai alasan yang berbeda seperti terpaparnya individu/kelompok akan paham radikalisme dan propaganda, faktor ekonomi dengan diiming-imingi atau dijanjikan sejumlah uang, kebencian kelompok terhadap suatu kelompok lainnya, kelompok ektremis dan lainnya.
Nah, tidak ada untungnya mengikuti kelompok radikal ataupun terorisme. Merugikan orang lain, negara juga diri sendiri. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan percaya pada Tuhan Yang Maha Esa.
Stop terorisme! Mari ciptakan suasana yang damai demi terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Indonesia untuk kerukunanan berbangsa dan bernegara, ber-Bhinneka Tunggal Ika untuk kemajuan Indonesia dimasa yang akan datang.
Comments