Praja Muda Karana atau yang sering disebut Pramuka, merupakan organisasi kepanduan yang ditujukan bagi generasi muda. Awalnya Pramuka dicetuskan oleh Lord Bodden Powel of Giwel dan kemudian diikuti oleh adiknya Agnes Powel.

Kemudian gerakan ini menjalar keseluruh bagian dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, gerakan Pramuka diperingati setiap tanggal 10 Agustus. Menjadi seorang anak Pramuka tentunya memiki segudang manfaat.

Berikut 3 manfaat menjadi anak Pramuka:

  1. Mandiri Adalah sebuah fakta bahwa di Pramuka kamu akan dituntut untuk menjadi sosok yang mandiri. Kalau biasanya di rumah kamu biasa dimasakin oleh ibumu, maka kalau di Pramuka kamu wajib masak sendiri. Kamu harus terbiasa mengerjakan tugas individual, maupun tugas regumu. Biasanya selama kegiatan kemah, semua kegiatan dan perlengkapan kegiatan harus kamu siapkan sendiri. Kamu juga akan belajar banyak hal, terutama belajar untuk bertanggung jawab terhadap dirimu sendiri dan lebih mengapresiasi apa yang kamu miliki.
  2. Cekatan“Siap, Bisa!” adalah jawaban yang paling sering kamu dengarkan jika kamu bergabung di kegiatan Pramuka. Kegiatan Pramuka banyak dilakukan di alam terbuka, oleh karena itu anak Pramuka terbiasa untuk cekatan. Kondisi alam yang berubah, seperti angina kencang, hujan yang menyebabkan tenda kebanjiran, atau terbatasnya sumber penerangan, melatih intuisi serta respon cepat tanggap anggota Pramuka. Anak Pramuka pantang menyerah dan akan berusaha mencari jalan keluar sebaik mungkin jika mendapatkan persoalan saat berkegiatan.
  3. Peduli Lingkungan dan SesamaPedoman berprilaku anggota Pramuka Indonesia tertuang dalam Dasa Dharma Pramuka. Salah satu poin Dasa Dharma adalah, Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia. Walau berkegiatan di alam terbuka, anggota Pramuka tidak pernah merusak alam itu sendiri. Semua hal yang dilakukan harus ramah lingkungan dan menjaga kelestarian lingkungan. Biasanya anggota Pramuka akan melakukan aksi bersih-bersih dan gotong royong setiap selesai dalam sebuah kegiatan. Anggota Pramuka terikat dalam ikatan kepanduan yang menjadikan mereka satu sama lain saling mendukung, bantu membantu, dan saling menyayangi.

Penulis : Diko

dutadamaisumbar

Ada yang takut ditinggalkan?

Previous article

Bertukar Pesan Melalui Semapore

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Edukasi