Onriza Putra (Duta Damai Regional Sumatera Barat)
Menulis adalah proses mendistribusikan pengetahuan. Salah satu unsur penting dalam menghasilkan tulisan yang berkualitas adalah data yang valid. Tulisan yang bermodalkan data yang kuat cenderung lebih meyakinkan pembaca. Portal berita seperti Tirto, Katadata dan Beritagar , termasuk portal yang menggunakan konsep jurnalisme berbasis data.
Pada November tahun lalu, penulis sempat terpilih dalam pelatihan menulis dengan konsep ini. Pelatihan ini diberi nama Data Driven Journalism Workshop For Disaster Risk Reduction. Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari ini diadakan oleh kerjasama Journocoders Indonesia dan US Embassy. Materi-materi yang dijelaskan oleh analis-analis data ini sangat komplit mulai dari konsep dan latihan-latihan. Karena pelatihan ini dikhususkan untuk jurnalisme data terkait kebencaanan, saya hanya akan membagikan tips-tips yang bersifat umum dan bisa digunakan untuk penulisan tema-tema yang lain. Berikut beberapa poin penting dalam pelatihan tersebut :
1. Pengenalan Data
Secara umum, data adalah fakta dan statistik yang dikumpulkan untuk referensi dan analisis. Data juga berarti informasi, fakta maupun angka yang dikumpulkan untuk dipelajari dan digunakan untuk dasar pengambilan keputusan. Data adalah kumpulan fakta. Pemateri membagi tipe-tipe data menjadi 5 tipe :
Berdasarkan cara memperolehnya | Primer : pengamatan langsung |
Sekunder : mengambil dari data yang sudah ada | |
Berdasarkan sumbernya | Internal : data yang dimiliki atau dihasilkan organisasi |
Eksternal : data yang dimiliki atau dihasilkan pihak luar | |
Berdasarkan jenisnya | Kuantitatif : berkenaan dengan angka |
Kualitatif : tidak berkenaan dengan angka | |
Berdasarkan sifatnya | Diskrit : nilainya berupa bilangan bulat |
Kontinyu : nilainya berupa bilangan asli dan berada pada suatu rentang | |
Berdasarkan waktu pengumpulannya | Cross section : hanya berlaku di suatu waktu spesifik |
Time Series : berlaku dari waktu ke waktu/historis |
2. Pencarian Data
Dalam proses mencari data di internet, terdapat beberapa tips-tips yang dapat memudahkan kita. Tips-tips yang digunakan adalah dengan memodifikasi kata-kata kunci di google search.
- Menggunakan quotation mark : “….”
Tips ini digunakan dengan menggunakan tanda “ di awal dan akhir kalimat pencarian. Dengan meletakkan tanda petik pada awal dan akhir kata, maka Google akan mengeluarkan hasil pencarian yang berisi tulisan dengan frase yang persis sama dengan apa yang kita ketik. Contoh “data terorisme di Indonesia”.
- Menggunakan dash : –
Penggunaan dash – ditujukan untuk mengecualikan kata-kata tertentu yang tidak kita diinginkan atau kata tersebut mendominasi pencarian. Contoh : “kasus terorisme” kita ubah menjadi “kasus terorisme-ISIS”. Penambahan –ISIS berfungsi untuk menghilangkan pencarian dengan kata kunci ISIS dan agar kita fokus pada kasus-kasus terorisme yang lain.
- Mengunakan ‘site’ : ‘
Pengunaan ‘site’ berfungsi untuk pencarian khusus dari situs tertentu. Tips ini juga digunakan untuk membatasi pencarian kita. Contoh : impor bawang putiih site : bps.go.id
- Menggunakan filetype :
Menampilkan hasil pencarian berupa suatu jenis (ekstensi) file tertentu. Jenis file yang bisa dicari adalah: doc, xls, rtf, swf, ps, lwp, wri, ppt, pdf, mdb, txt, dsb. Contoh : kasus terosrisme : pdf
- Menggunakan ‘related’ : ‘
Tips ini digunakan untuk pencarian disitus yang mirip dengan pencarian. Contoh : related : kemenkeu.go.id
3. Analisis Data
Pemateri membagi metode analisis data dengan 6 pendekatan yaitu :
- Novelty yaitu data yang sudah bisa bercerita sendiri
- Outliers yaitu hal-hak yang menonjol dalam data seperti terbanyak, tertinggi, terpendek, terlama dan sebagainya
- Trend yaitu jangka waktu tertentu : tren tahun 2000-2020, jumlah kejadian terorisme di Indonesia 2002-2012, dan sebagainya
- Archetype yaitu menguatkan argument yang sudah ada sebelumnya
- Debunking yaitu teknik melawan disinformasi (against disinformation)
- Forecast yaitu prediksi dari analisis kejadian masa lampau. Contoh Indeks kerukunan umat beragama 2014-2019, dan sebagainya
4. Visualisasi Data
Data yang sudah diperoleh dan dianalisis akan diolah dalam bentuk visual. Visualisasi data adalah kelompok data, berbentuk angka atau kalimat yang divisualisasikan ke dalam grafik, peta, animasi, desain interaktif kepada pembaca. Tipe-tipe grafik yang biasa digunakan dalam visualisasi data adalah garis, batang, menyebar, bertumpuk, gelembung, peta, dan pohon (tree map).
Untuk membuat data kedalam bentuk visual yang kita inginkan, banyak tersedia aplikasi grafik gratis di internet. Aplikasi yang bisa digunakan seperti Chartbuilder Quartz, Atlas Quartz, Flourish, Datawrapper dan Tableau.
Pemateri : Aghnia Adzkia – Senior Visual and Data Journalist BBC, Utami Diha Kusumawati – Data Visualization and Mapping Trainer, Fullbright Scholar dan Azaria Laras – Data Trainers Journocoders Indonesia
Comments