Redaksi – Duta Damai Sumbar Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meresmikan Pasar Atas Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) secara virtual. Setelah sempat tertunda, akhirnya Pasa Ateh Bukittinggi diresmikan Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), John Wempi Wetipo, Kamis (18/6/2020). Peresmian itu dilakukan secara virtual oleh Wamen PUPR bersama Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno.

Dalam peresmian, John Wempi mengatakan, setelah mengalami kebakaran hebat pada 2017 silam, Gedung Pasa Ateh kembali dibangun dengan mengaplikasikan konsep green building atau ramah lingkungan.

Bangunan pasar yang terdiri dari empat lantai dengan 837 kios ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas pasar modern dan siap ditempati pedagang. John Wempi juga mengingatkan, meski telah beroperasi, di tengah pandemi Covid-19, aktivitas perdagangan di Pasa Ateh tetap memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Direktur Bina Penataan Bangunan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, mengatakan bersamaan dengan acara peresmian ini juga akan dilaksanakan penandatanganan berita acara serah terima Pasar Atas Kota Bukittinggi oleh Kepala Balai Pemukiman Sarana Wilayah Sumbar kepada Pemerintah Kota Bukittinggi.

“Sehingga hasil pembangunan ini dapat segera difungsikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Bukittinggi, khususnya para pedagang,” kata Diana dalam acara peresmian virtual, Kamis (18/6).

Diana menceritakan, pembangunan kembali Pasar Atas Kota Bukittinggi menjadi fokus pemerintah pusat pasca tempat tersebut mengalami kebakaran hebat pada 30 Oktober 2017 lalu, yang menyebabkan hilangnya 1.000 lebih kios pedagang di gedung tiga lantai.

“Kebakaran yg melanda di 2017 jadi perhatian khusus Pemerintah RI. Itu ditandai dengan kunjungan Wapres Jusuf Kalla dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang langsung meninjau dampak kebakaran itu,” ucap dia.

Tahap rekonstruksi Pasar Atas Bukittinggi dikerjakan sejak 20 Agustus 2019 hingga 31 Desember 2019. Pengerjaan proyek ini menggunakan desain baru dengan konsep green building yang menelan anggaran sebesar Rp292 miliar.

Setelah diresmikan, Diana melanjutkan, warga Bukittinggi dapat menyaksikan bangunan pasar rakyat yang modern dengan mengedepankan keberlanjutan lingkungan serta kehidupan dalam gedung yang megah dan modern.

“Kita tidak akan menemukan pendingin ruangan di bangunan ini, karena sirkulasi udaranya telah diatur sedemikian rupa, sehingga bangunan pasar atas Bukittinggi ini telah terbukti dapat menghemat energi dengan menambah pembangkit listrik tenaga surya dan pemakaian atap yang tembus cahaya, juga mendukung upaya hemat energi,” tuturnya.

Barikut Gambar Pasar Atas Bukittinggi Dari waktu Ke Waktu:

Era Belanda
2014 Sebelum (Terbakar)
2020 (Sebelum Diresmikan)
Foto dari atas Langit Jam Gadang
Gusveri Handiko
Blogger Duta Damai Sumbar Tamatan Universitas Andalas Padang Menulis Adalah Salah Satu Cara Untuk Berbuat Baik

    Tips Menulis Berbasis Data

    Previous article

    Memperkuat Peran “Mamak” Yang Pancasila

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in Berita