17 April 2019, kita akan melaksanakan pemillihan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.  Masalahnya bukan pada  hari H, tapi terjadi jauh sebelum hari H. Bahkan sudah dimulai sejak lama, secara kandidatnya tidak jauh berbeda. Calon Presidennya sama cuma wakilnya saja berbeda, alhasil tentu saja suasana panas 5 tahun silam kembali memunculkan api yang siap membakar jiwa – jiwa muda yang menggelora.


Namanya juga anak muda, gampang sekali terpancing iyakan. Tapi guys ingat ya kita ini adalah anak muda Indonesia. Siapun nanti yang terpilih menjadi presiden dia adalah presiden Indonesia bukan presiden “Loe” ataupun Presiden “Gw” .


Tapi zaman sekarang, susah sich untuk tidak terpancing emosi, karena kedua kubu sepertinya memang saling pancing memancing. Menyikapi kondisi tersebut sebagai anak muda yang keren kita jangan ikut – ikutan. Toh Pilihan itu adalah rahasia, jangan terlalu mudah terbaca bukankah menjadi sosok misterius lebih keren dibandingkan sosok yang mengumbar. Iyakan ? (yang setuju senyum dong) . Nah kalau ada yang nanya kamu pilih siapa jawab saja “Rahasia”


Nantinya saat hari H, kamu toh berada sendiri diruangan pemilihan dengan kertas mu sendiri dan dengan pilihan hatimu sendiri,ibaratnya mencari jodoh, saat ini kita amati saja bibit, bebet, bobot sang calon presiden. percayalah nanti hatimu akan menuntun tanganmu untuk memilih pilihamu dari pada larut dalam pro dan kontra lebih baik berkarya untuk Indonesia serta menebar pesan damai pada setiap kesempatan karena Indonesia sudah berbeda sejak dahulu kala. Perbedaan itu menjadikan kita anak muda yang bangga lahir di negeri Indonesia tercinta nan kaya.

So , jangan kaku!. Jangan labil, jangan terpengaruh! Jika orang – orang tua di sana saling menghujat! Kita anak muda mari saling mengajak! bergandengan tangan dan saling mengingatkan kita Indonesia memang terlahir berbeda itulah yang menjadikan kita anak muda terkeren di dunia karena punya segudang cerita yang bangsa lain tidak punya.

Salam damai Indonesiaku

  • Sulassky ll DD SUMBAR
dutadamaisumbar

Mari Jadikan Masjid Sebagai Sarana Pemersatu Umat Bukan Penebar Kebencian

Previous article

Populisme Sayap Kanan dan Terorisme Gaya Baru (?)

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Opini