91 tahun peringatan sumpah pemuda di indonesia, dua generasi terlewati namun yang masih di rasakan bahwa pemuda masih saja tidak terlalu berperan penting dalam kontribusi kelompok mereka pada bangsa dan negara ini. Banyak hal yang menjadi argumen pembelaan dari pemuda mulai dari tidak di beri ruang ber ekpresi sampai pernah mencoba namun gagal.

Satu hal yang menjadi kebanggan pemuda indonesia selama dua generasi ini adalah bagaimana pemuda yang tergabung dalam gabungan mahasiswa se indonesia menggulingkan presiden yang di anggap sebagai diktator dari indonesia sehingga tercapailah reformasi demokrasi di indonesia.

Namun setelah itu relatif tidak muncul lagi kelompok/individu dari rentan umur 20-30 tahun yang mampu bergerak membanggakan bangsa ini kecuali mereka yang bergerak di bidang olahraga jika kita mengkomparasikan dengan jumlah penduduk muda indonesia.

Harus di akui memang masih ada Pemuda yang bergerak positif membanggakan dan memajukan bangsa ini namun tidak banyak dan keberadaan mereka yang telah berbuat tidak mampu menjadi penyebar virus positif kepada pemuda lain. Hasil akhirnya hanya sebagian kecil individu pemuda yang memegang peran dan tidak terlalu membawa pengaruh pada bangsa ini secara mental dan motivasi bagi pemuda indonesia secara menyeluruh.

Sebagian Penduduk indonesia masih saja berfikir ancaman radikalisme di indonesia adalah omong omong kosong dan hanya sebagian kecil yang setuju dengan bahaya radikalisme di indonesia. Hal ini, masih bisa di anggap wajar karena kata-kata radikalisme masih baru di dengar oleh masyarakat umum. Wajar mereka tidak tahu apa itu radikalisme dan apa dampaknya pada masyarakat luas serta negara. Yang sangat di sayangkan kaum milenial rupanya juga tidak terlalu paham apa itu radikalisme.

Jika pemuda mau bergerak dan ingin membuktikan diri berguna bagi bangsa ini, ayo mari sama-sama bergerak melawan radikalisme yang di tebar di indonesia melalui corong-corong yang mengatasnamakan agama sebagai alat lobi dan memprovokasi masyarakat. Pemuda harus paham dulu tentang bahaya radikalisme bagi indonesia yang merupakan musuh nyata bangsa ini, atau silahkan memilih mati di tempat.

Gusveri Handiko
Blogger Duta Damai Sumbar Tamatan Universitas Andalas Padang Menulis Adalah Salah Satu Cara Untuk Berbuat Baik

    Duta Damai Se-Indonesia menyambut Sumpah Pemuda

    Previous article

    Indonesia Melawan Politik Identitas

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in Edukasi