Bank Indonesia merilis tujuh pecahan uang rupiah kertas tahun emisi 2022. Pemandangan alam Ngarai Sianok, muncul kembali sebagai gambar utama di bagian belakang uang kertas Rp 2000.

Ngarai Sianok sendiri berada di jantung Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Jaraknya hanya sekitar satu kilometer saja dari ikon kota, Jam Gadang.Letak lembah curam ini berada di perbatasan Kota Bukittinggi dengan Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam.Ngarai Sianok yang memanjang dan berkelok tersebut menjadi garis batas kota dari selatan Ngarai Koto Gadang sampai ke nagari Sianok Anam Suku, dan berakhir di Kecamatan Palupuh.

Nama Sianok diambilkan dari nama salah satu nagari atau kampung yang terletak di dasar lembah. Sianok memiliki makna sebagai Si Pendiam, karena suasananya yang tenang dan damai. Sianok berasal dari dua suku kata, Si dan Anok (diam).Sianok terbentuk karena proses turunnya sebagian lempengan bumi, sehingga menimbulkan patahan berwujud jurang yang curam.

Ngarai Sianok merupakan wujud visual yang paling jelas dari sesar geser, aktivitas pergerakan lempeng bumi (tektonik) di Pulau Sumatera, proses terbentuknya patahan tersebut menghasilkan sebuah kawasan yang subur dengan panorama yang indah.Ngarai Sianok tercatat setinggi 100 meter dengan lebar 200 meter dan panjangnya mencapai 15 kilometer. Kemegahan bentangan alamnya, kerap disamakan dengan Green Canyon yang ada di Colorado, Amerika.

Bagi Kota Bukittinggi, Ngarai Sianok adalah salah satu destinasi utama selain Jam Gadang, sehingga belum lengkap rasanya datang ke Bukittinggi kalau tidak menikmati Ngarai Sianok.Dari Jam Gadang, perjalanan ke Ngarai Sianok bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan.Daya tarik utama Ngarai Sianok tentu saja adalah bentangan alamnya yang indah dan memukau. Jika cuaca sedang bersahabat, di hadapan Ngarai Sianok terbentang Gunung Singgalang yang megah.Tapi tak hanya itu. Ngarai sianok bisa juga menjadi sarana edukasi, karena di sini terdapat wisata sejarah berupa Lobang Jepang.Lobang Jepang dibangun pada tahun 1942, pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Lobang Jepang memiliki panjang sekitar 1.400 meter, serta memiliki lebar sekitar 2 meter.Para pengunjung bisa masuk ke dalam lobang dan merasakan sensasi di sana.

Gita Ivani Gresela Waruwu

AGAMAMU APA?

Previous article

Apa aja sih Pesona Yang Ada Di Kota Bukittinggi?

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *