Kita tau bahwa kita hidup  dalam kemajemukan  yang tidak bisa kita hindari dan kita juga tau sewaktu  kita dilahirkan tidak bisa memilih mau dimana kita tinggal, orang tua kita siapa, agama kita apa, bentuk fisik kita bagaimana, kulit kita hitam atau putih, rambut kita lurus apa keriting, kita tidak bisa memilih, yang kita tau semua itu adalah takdir.

 Kita hanya menjalani apa yang sudah diberikan oleh yang maha kuasa kepada kita. Setelah dewasa baru kita menemukan pilhan-lihan dalam hidup, Seperti pilihan kita pindah tempat tinggal, pilhan pindah beragama, pilihan menentukan sekolah dimana, pilihan untuk menikah dan masih banyak pilihan lainnya dan pilihan itu harus kita hargai karna itu adalah pilihan bukannya takdir. Berbicara masalah pilihan tidak ada yang patut disalahkan.

 Apalagi dalam menghargai pendapat atau pilhan orang lain. Kita tidak boleh serta merta menggaanggap pilihan kita yang paling benar, kita juga tidak boleh menganggap pendapat kita yang paling benar. Kita tidak boleh menganggap agama kita yang paling benar sehingga men jazz agama orang lain salah serta menghakiminya karna tidak satu iman dengan kita. Perlu kita pahami bahwa dalam konteks keragaman dengan cara hidup yang tidak menerima satu sama lain apakah kita bisa hidup berdampingan dengan yang lain? Jawabannya tentu tidak, sikap di atas adalah sikap yang tidak pelu kita contoh atau kita ikuti. Jadi bagaimana solusinya? Milikilah pandangan yang moderat atau moderasi beragama.

Moderasi beragama adalah cara pandang kita dalam baragama secara moderat. Yakni dengan memahami  dan mengamalkan ajaran agama secara tidak ekstrim. Indonesia merupakan Negara yang beraneka ragam suku, agama, ras dan budaya. Disinilah pentingnya sikap moderat dinatara kita, agar tercipta kerukunan umat beragama. Kita tidak boleh menjelek- jelekkan agama lain, kita harus berperilaku baik terhadap sesama.

Jika kita lihat dari pengertian moderasi itu sendiri berarti  jalan tengah. Moderasi juga berarti “ sesuatu yang baik”. Sesuatu yang ada ditengah biasanya berada diantara dua hal yang buruk. Artinya kita sebagai orang berfikiran moderasi kita harus mempunyai sikap adil, dalam artian bahwa kita tidak memihak dan tetap menjaga  prinsip-prinsip yang seharusnya kita jaga. Lalu bagaimana dengan moderasi beragama?

Moderasi beragama berarti cara beragama jalan tengah sesuai pengertian mpderasi tadi. Dengan moderasi beragama seseorang tidak ekstream dan tidak berlebih- lebihan saat menjalani ajaran agama. Maka orang yang mempraktekkannya disebutlah moderat. Biasanya orang yang moderat akan cendrung pada sikap toleransi dalam beragama. Orang moderat akan memperlakukan mereka yang berbeda agama sebagai saudara sesame manusia dan yang seagama akan dijadikan saudara seiman, orang moderat sangat mempertimbangkan kepentingan kemanusiaan disamping kepentingan keagamaan yang sifatnya subjektif.

ditulis oleh : Manisa khailora

MODERASi DI ERA GLOBALISASI

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Opini