Di era kemajuan teknologi dan informasi makin banyak hal yang mampu dilakukan manusia untuk mengekspresikan diri mereka. Tidak terkecuali mereka yang suka menulis, setiap hari makin banyak saja website yang bermunculan di dunia maya. Tentunya ada pengaruh positif dan pengaruh negatif yang muncul.
Kita kesampingkan pengaruh negatif yang muncul karena sudah banyak individu yang membahas ini. Saya adalah seorang yang menyenangi dunia menulis walaupun saya tidak terlalu menyukai membaca buku apalagi buku-buku fiksi namun saya sangat haus akan ilmu pengetahuan yang dapat memberikan motivasi baru dalam hidup ini.
Berangkat dari itu, ketika pada tahun 2017 lalu, saya mendapat informasi bahwa ada sebuah lembaga pemerintahan yang mencari pemuda-pemudi yang tertarik dengan menyuarakan indahnya perbedaan di dunia Maya. Saya yang sebelumnya hanya menulis di blog pribadi “gratisan” merasa tertarik dan tertantang untuk ikut rekrutmen lembaga tersebut.
pada awalnya saya tidak diterima untuk bergabung di komunitas yang di bentuk oleh lembaga tersebut namun karena peserta yang tidak terlalu banyak dan target dari lembaga tersebut harus memenuhi 60 orang makanya saya di hubungi pada hari -H pelaksanaan pelantihan. Ketika saya dihubungi, Tampa pikir panjang saya meng “Iya” kan kesempatan yang diberikan tersebut oleh lembaga pemerintahan itu. Jauh dalam hati saya ini adalah tantangan untuk saya membuktikan bahwa tidak semua orang yang ketika dia hanya berada di posisi terendah dari banyak pilihan yang ada mereka tidak mampu berkomitmen dengan perkataan mereka.
Dan benar saja, ketika selesai pelatihan kami di fasilitas dengan website, sebagai media untuk mengkonter berita negatif dengan memperbanyak berita positif dan edukasi di media elektronik. Ketika itu saya di beri website www.galamai.dutadamai.id. dengan beranggotakan 13 orang anggota dengan berbagai latar belakang.
Ketika saat itu kami diharuskan untuk saling berkompetisi dalam berkarya baik dalam bentuk karya tulisan, DKV ataupun dalam kegiatan kemasyarakatan. Namun muncul kesepakatan diantara kami dalam kelompok itu bahwa “galamai hanya akan fokus pada dunia Maya saja dalam berkarya” dan pada akhirnya kami mengesampingkan kompetisi tersebut dengan terus mengasah karya dalam bentuk tulisan dan DKV.
Titik kesuksesan kami pada saat itu ada pada dua hal yaitu di ajak bekerja sama oleh BABE dan mendapatkan viewer dalam satu hari mencapai 15.000 view. Setelah saya identifikasi pada mesin pencari Google ternyata banyak portal berita besar yang pada saat itu menayangkan tulisan yang saya buat. Judul tulisan saya pada waktu itu adalah “cara teroris mencuci otak” yang di tulis ulang oleh portal jitunews dengan judul “Bocor, Ternyata Begini Metode Teroris Mencuci Otak Para Pengikutnya!”
Namun hal yang kami takutkan pun terjadi website yang sudah kami bangun tersebut eror dan take down. Dan pada akhirnya kami diharuskan untuk membangun website baru dengan brand image Duta Damai Sumatera barat. Bukan lagi brand image yang mengatas namkan kelompok dan kami pun bersukur akan hal tersebut. Namun nasi sudah menjadi bubur, kekurangan anggota menjadi kendala utama karena banyak yang menghilang dari komitmen mereka.
Namun hal itu bukan masalah buat kami yang tinggal sekarang karena buat kami menulis adalah sebuah perjuangan. Dan kami yakin bahwa tidak semua orang yang mampu mengemban komitmen yang sudah mereka ucapkan sebelumnya. Dan kami masih bersyukur bahwa kami yang ada pada hari ini tetap mau berjuang dengan komitmen tersebut.
Satu hal yang saya harapkan pada saat ini adalah jangan sampai saya mengkhianati komitmen saya, yaitu berjuang untuk terus berkarya positif lewat dunia Maya dengan tulisan edukatif yang membangkitkan semangat positif untuk negeri ini. Agar efek negatif perkembangan teknologi dan informasi dapat diminimalisir.
Keyakinan saya masih sama seperti 2-3 tahun yang lalu yaitu ketika tulisan saya dibaca oleh 15.000 orang dalam waktu satu hari dan 4.000 orang dalam waktu 2 jam pertama. Keyakinan saya itu adalah ketika anda ikhlas dalam menjalankan komitmen anda yang di iringi dengan tanggung jawab yang besar maka kebanggaan akan hasil karya anda akan datang dengan sendirinya.
Comments