Air bah bercampur tanah, batu, kayu dan material Galodo menimpa beberapa kawasan di daerah Kabupaten Agam dan Tanah Datar.Galodo yang datang secara tiba-tiba tersebut, menerjang perumahan, persawahan, ladang dan rumah ibadah. Jalanan tiba-tiba berubah menjadi lautan air bah dengan warna kehitaman yang bercampur material batu dan kayu. Menerjang apa saja yang menghalangi jalannya galodo. Korban pun berjatuhan.Tak hanya galodo, banjir besar juga menimpa Kawasan Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar. Banjir bandang ini memutuskan jalan lintas dan memporakporandakan bangunan yang ada di sepanjang tepian Batang Anai. Bahkan sebuah kafe yang berada di tepi Sungai, ludes tak berbekas hilang dibawa banjir.

Masyarakat pun terkejut. Mereka tak pernah melihat banjir besar melanda kawasan Lembah Anai sedahsyat itu. Banjir Bandang dan aliran lahar dingin menghantam sejumlah kecamatan di Kabupaten Agam pada Sabtu (11/5/2024). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) jumlah korban meninggal dunia dari empat kabupaten terdampak, sebanyak 37 orang. Sebanyak 17 lagi masih dinyatakan hilang.Korban berasal dari Kabupaten Agam sebanyak 19 orang, Tanah Datar 9 orang, Padang Pariman 7 orang dan Padang Panjang 2 orang. Sudah 35 korban yang berhasil diidentifikasi, sedangkan dua orang lagi belum diketahui identitasnya.

Bencana di Kabupaten Agam berdampak besar terhadap tiga kecamatan, yakni Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua dan Kecamatan IV Koto. Peristiwa ini menyebabkan sejumlah korban jiwa dan membuat akses jalan terputus. Sebanyak 19 orang korban jiwa meninggal dunia dan 16 luka-luka.Pantauan Padang Ekspres (RPG) di salah satu lokasi kejadian, Jembatan Kasiak, Simpang Bukik Jorong Kubang Duo Koto Panjang, Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Ahad (12/5/2024) pagi, material banjir bandang berupa batu, pohon dan pasir, masih menutup aliran air di bagian jembatan tertutup.Material banjir bandang juga menutupi jalan. Selain itu tampak material banjir bandang merusak sejumlah rumah warga dan lahan pertanian. Sejumlah kendaraan juga terlihat terseret dan tertimbun.

Selain itu, di lokasi juga terlihat tim gabungan yang terdiri dari BPBD Agam-Bukittinggi, TNI/Polri, PMI dan masyarakat membersihkan material banjir bandang baik di gorong-gorong jembatan, bagian jembatan dan jalan. Selain itu juga terlihat sejumlah warga mencoba menyelamatkan kendaraan yang tertimbun material banjir bandang.Kejadian ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi yang bercampur dengan material vulkanik Gunung Marapi. Untuk lokasi di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang merupakan lokasi yang sama dengan peristiwa banjir bandang aliran lahar dingin pada 5 April yang lalu.

Selain menelan belasan korban jiwa, banjir lahar dingin Gunung Marapi yang melanda lima wilayah kecamatan di Agam juga berdampak pada ratusan rumah, kerusakan infrastruktur publik dan puluhan hektar lahan pertanian.Data sementara yang dilaporkan BPBD Agam tercatat sebanyak 193 unit rumah dan 72 hektare lahan pertanian rusak akibat bencana. Data yang dihimpun baru menyasar empat wilayah kecamatan.

Dari ratusan rumah yang terdampak, baru 23 unit yang diklasifikasikan rusak berat dan 15 unit kategori rusak ringan. Sementara, puluhan hektar lahan pertanian yang terdata rusak sebarannya yakni, dua hektar di Kecamatan Ampekangkek, 50 hektar di Kecamatan Canduang dan 20 hektar di Kecamatan Sungaipua.

Gita Ivani Gresela Waruwu

Ketika Pertemanan Terasa Berat

Previous article

Edukasi Tentang Kanker Payudara Buat Para Wanita

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Berita