Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Selain itu, Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai macam suku, etnis, budaya, tradisi, dan juga agama. Semenjak dahulu, Indonesia hidup rukun dan damai dengan perbedaan yang ada. Orang-orang dahulu mengenyampingkan perbedaan yang ada untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.
Adanya pancasila sebagai simbol negara serta Bhineka Tunggal Ika yang memiliki makna berbeda-beda tetap satu juga, membuat Indonesia semakin kuat dan berani menyikapi perbedaan yang ada. Berbicara mengenai perbedaan, merupakan hal mutlak dan pasti. Perbedaan itu jelas ada dan tidak dipungkiri keberadaannya. Dalam perbedaan tersebut, akan tercipta sikap saling menghargai, kasih sayang, dan saling menghormati satu sama lain tanpa memandang dari golongan apa seseorang atau sesuatu itu.
Dewasa ini, perbedaan acap kali menjadi bahan perbincangan hangat oleh beberapa individu atau kelompok. Mereka terlihat risi melihat perbedaan yang ada di Indonesia dengan membuat alibi-alibi yang terkadang masuk akal. Jika ditentang, mereka akan berkoar-koar bahwa menghargai perbedaan yang ada. Akan tetapi, di lapangan, mereka acap kali mengeksekusi suatu kelompok untuk memperlihatkan bahwa dirinya lebih kuat dari siapa pun.
Lantas? Apakah pantas seperti itu? Menganggap diri lebih tinggi dan mulia, lalu merendahkan orang lain karena perbedaan pendapat. Tentu tidak pantas, bukan? Mengingat dan menimbang bahwa Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan perbedaan. Nanti berbicara perbedaan tingkat tinggi. Berbeda mengenai pendapat saja jika tidak setuju dengan kelompok-kelompok ekstrim tersebut akan langsung dicap ahli neraka dan segala dalil-dalik yang tidak masuk akal. Padahal, yang berpendapat tersebut merupakan golongan mereka yang cinta akan kedamaian di NKRI.
Contoh kecil ketika mengkritik kebijakan pemerintah. Jika seseorang berada di zona netral alias di tengah, kebanyakan orang-orang tersebut mendukung kejahatan. Padahal, sejatinya pemerintah tidak pernah berbuat jahat kepada rakyatnya sendiri, kecuali beberapa oknum yang memiliki kepentingan pribadi.
Lalu, perbedaan mengenai keyakinan beragama. Kelompok tertentu menganggap agama mereka lebih bagus dan lebih sempurna dari agama lain sehingga sering sekali muncul di beberapa media “Kelompok yang mengaku menjunjung perbedaan ini” melakukan eksekusi kepada agama lain.
Rumah ibadah agama lain dibakar, dirobohkan, bahkan ada yang dipersulit izin membangun dengan dalih yang beraneka ragam. Sungguh ironis memang jika pemikiran seperti itu dibiarkan terus berkembang di kalangan masyarakat. Alih-alih menjaga keutuhan NKRI, tentu membuat beberapa golongan terpecah belah sehingga akan menyebabkan perang saudara yang belum tampak.
Jika terus dibiarkan, bukankah akan berdampak untuk ke depannya?
Satu hal yang menjadi pertanyaan dasar, jika Tuhan menciptakan perbedaan, kenapa manusia hina dan banyak dosa seperti kita risi akan perbedaan yang ada? Bukankah saling menghargai satu sama lain indah? Toh, menghargai perbedaan tidak akan membuat kita jatuh miskin.
Comments