Salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang cukup terkenal karena keanekaragaman budayanya adalah Sumatera Barat. Siapa yang tidak kenal masakan padang? Jenis masakan daerah dari Sumatere Barat ini sudah menjadi makanan wajib hampir di seluruh bagian di Indonesia. Bahkan rendang menjadi salah satu makanan terlezat di dunia. Selain makanan, ternyata Sumatera Barat juga memiliki kebudayaan yang sangat unik. Anda pasti sudah mengenal budaya Minangkabau yang sangat kental dengan sistem matriakalnya.
Banyak hal yang terkenal dari provinsi ini. Selain Rumah Gadang sebagai rumah adatnya, Sumatera Barat juga terkenal memiliki sejumlah pakaian adat yang unik dan cantik. Melansir dari buku Pakaian Adat Tradisional Sumatera Barat yang ditulis oleh Drs Anwar Ibrahim (1986:2), pakaian adat di Sumatera Barat memiliki peranan penting dalam upacara-upacara tertentu.Konon, melalui baju adat tersebut dapat tergambar pesan-pesan yang mengandung nilai budaya serta berkaitan dengan sejumlah aspek kebudayaan lainnya, seperti ekonomi, sosial dan masih banyak lagi.
Dari beragam jenis kebudayaan yang ada di Minangkabau ini, yang menjadi perhatian adalah pakaian adat Minangkabau. Unsur Melayu yang masih kental dipadu padankan dengan kebudayaan asli dari Minangkabu sendiri menambah nuansa Minangkabau yang lebih kental pada baju adat minangkabau.
Salah satu ciri khas pada pakaian Minangkabau adalah penutup kepala yang berbentuk seperti segitga yang meruncing. Jenis pakaian dengan penutup kepala yang sangat khas ini disebut sebagai Limapeh Rumah Nan Gadang atau Bundo Kanduang.
Yang uniknya lagi, penutup kepala ini memang terlihat seperti atap rumah gadang atau tandunk kerbau yang menjadi ciri khas dari suku Minangkbau sendiri. Selain itu, masih ada lagi beberapa jenis pakaian adat dari Minangkabau yang sangat unik lainnya. Berikut adalah nama pakaian adat suku Minangkabau beserta penjelasannya.
Untuk pakaian adat dari Minangkabu terbagi menjadi dua jenis, yakni pakaian adat untuk wanita dan pakaian adat untuk pria. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pakaian adat Minangkabau adalah Limapeh Rumah Nang Gadang yang menjadi pakaian adat untuk para wanita Minangkabau. Pakaian ini merupakan sebuah simbol dari kebesaran wanita setelah menikah.
Oleh sebab itu, tak jarang jenis pakaian ini juga disebut sebagai Bundo Kanduang karena memiliki simbolisasi dari pentingnya peran seroang ibu dalam sebuah keluarga. Selain itu, kata Limapeh yang digunakan beraal dari arti kata tiang tengah pada bagian rumah adat dari Sumatera Barat. Tiang inilah yang dianalogikan sebagai peran ibu dalam rumah tangga. Jika tiang tersebut runtuh, maka runtuhlah sebuah keluarga tersebut.
Sebenarnya ada beberapa jenis pakaian Limapeh Rumah Nang Gadang atau Bundo Kanduang ini, tetapi secara umum pakaian adat minang ini terdiri dari:
Baju Batabue
Baju batabue adalah pakaian adat Minangkabau baju kurung dengan taburan benang emas. Pernak-pernik sulaman dari benang emas ini menyimbolkan kekayaan dari tanah Sumatera Barat yang sangat melimpah. Sedangkan untuk coraknya sendiri sangatlah beragam. Anda bisa menemukan baju batabue ini dalam berbagai warna, seperti lembayung, merah, biru, dan juga hitam. Baju batabue ini akan memiliki hiasan minsie yang menjadi simbol bahwa wanita Minang memang harus taat pada batasan yang berlaku pada suku adat.
Tingkuluak
Tingkuluak inilah yang menjadi ciri khas yang paling menonjol dari pakaian adat Minang. Sekilas memang bentuk penutup kepala ini menyerupai segitiga yang sangat lancip. Ternyata, tingkuluak ini merupakan bentuk dari atap rumah gadang ataupun kerbau yang terbuat dari kain selendang. Tingkuluak ini digunakan untuk sehari-hari ataupun upacara adat tertentu oleh wanita-wanita Minangkabau
Selempang
Yang menjadi ciri khas dari pakaian adat Minangkabau lainnya adalah selempang. Jenis selempang ini merupakan sebuah selendang yang terbuat dari songket. Biasanya selempang akan dikenakan pada bagian pundak yang memiliki makna bahwa wanita harus lebih waspada pada segala kondisi dan memiliki welas asih kepada anak dan cucu.
Lambak
Jika baju batabue merupakan pakaian bagian atas, maka lambak merupakan pakaian bawahan yang melengkapi Bundo Kanduang. Lambak merupakan sebuah sarung songket yang dikenakan dengan cara diikat pada bagian pinggang. Yang menariknya, belahan untuk lambak ini bisa disesuaikan sesuai dengan adat Nagari.
Perhiasan
Kuran lengkap rasanya jika pakaian adat Minangkabau tidak memiliki perhiasan sebagai pelengkap. Seperti adat lainnya, pakaian dari Minangkabau untuk wanita juga dilengkapi dengan beberapa aksesoris seperti cincin, kalung, dan lain sebagainya. Sebagai tambahan, dukuh panyiaram disematkan sebagai lambing bahwa wanita harus melakukan segala hal sesuai dengan azas lingkaran kebenaran. Selain itu, adapula motif yang terbentuk yakni motif galang bapahek, galang rago-rago, galang basa, kunci maiek, dan juga galang ula. Pemakaian perhiasan ini juga memiliki makna bahwa wanita memiliki batasan-batasan tertentu dalam melakukan berbagai jenis aktivitas.
Comments