Duta Damai Sumbar adalah sekelompok anak muda yang hanya bisa bermimpin. yah, sepertinya memang benar kami duta damai sumbar hanya bisa bermimpi untuk dapat melihat indonesia menerima kebhinekaan yang menjadi suratan nasib bagi bangsa indonesia. Bangsa yang memiliki lebih dari 700 bahasa daerah, bangsa yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dan bangsa yang memiliki penduduk no 4 terbanyak di dunia.

Pada kenyataannya sampai saat ini keberadaan duta damai sumbar tidak memberikan dampak yang besar pada peruahan sikap masyarakat indonesia dalam menerima keberagaman di indonesia. Masih saja banyak isu yang perpecahan yang muncul ditengah masyarakat padahal fokus utama duta damai sumatera barat adalah mengkounter isu perpecahan dan radikalisme di media sosial.

Duta Damai Sumbar memiliki Wedside yang selalu kami isi dengan artikel yang menggugah semangat cinta tanah air. Selalu kami isi dengan semangat persatuan dan menolak segala macam isu perpecahan di tengah masyarakat. Akan tetapi sampai saat ini artikel yang dapat tembus di angka 5.000 viewer masih sedikit. Dan kami sadar bahwa kami hanya sekelompok anak muda yang hanya bermimpi dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyrakat indonesia.

Jika ditanya apakah kami akan terus bermimpi seperti ini? jawabannya IYA, kami akan terus bermimpi demi melihat indonesia yang jauh dari kata-kata ” Saya Islam/ kristen/ Hindu/Budha atau Kongguchu dan lebih mementingkan agama saya daripada Indonesia. atau ” Saya minang, Batak, jawa, Papua, Banjar, Bugis dll dan saya lebih mementingkan suku saya daripada Indonesia.

Duta Damai sumatera Barat akan terus bermimpi dan akan terus berkomitmen untuk berkerja dan berkarya positif di media sosial demi mewujudkan indonesia yang mencintai Kebhinekaan.

Gusveri Handiko
Blogger Duta Damai Sumbar Tamatan Universitas Andalas Padang Menulis Adalah Salah Satu Cara Untuk Berbuat Baik

    Pasien positif covid-19 di Sumbar Menjadi 5 orang

    Previous article

    SEJARAH USIA MUDA PAHLAWAN INDONESIA “Pergerakan Sutan Syahrir Muda”

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in Opini