Agam, Duta Damai Regional Sumatera Barat berkesempatan mengunjungi Museum Kelahiran Buya Hamka di tepian Danau Maninjau, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam pada Minggu, (25/10).

Kunjungan tersebut dalam agenda “Raun Kebangsaan” dalam memperingati moment 92 tahun Sumpah Pemuda. Rombongan relawan yang dibentuk oleh Pusat Media Damai (PMD) BNPT-RI ini tiba sekitar pukul 12 : 00 WIB dan disambut langsung oleh pengelola Museum.

Adapun rangkaian kegiatan berupa diskusi serta tanya jawab antara Duta Damai dengan Pengelola Museum mengenai sejarah didirikanya Museum dan napak tilas perjalanan hidup seorang Buya Hamka dari masa kecil hingga menjadi seorang sastrawan serta ulama kebanggaan tanah air.

Ustad Dasri selaku tokoh serta pengelola Museum Kelahiran Hamka mengapreasi atas adanya kunjungan itu, beliau berharap dengan adanya Duta Damai hadirnya kembalinya semangat anak muda yang menyebarkan nilai-nilai positif di kehidupan bermasyarakat.

“Kami sangat berterimakasih dan gembira atas semangat yang tulus dan ikhlas dari anak muda yang tergabung dalam Damai dimana mengunjungi tempat-tempat yang telah menghasilkan kader-kader terbaik bagi bangsa ini. Kita tahu, dengan adanya beberapa kepentingan membuat kedamaian itu seakan-akan hilang, semoga dengan adanya Duta damai kami harapkan kembalinya semangat dari generasi muda untuk menyebarkan nilai-nilai positif didalam kehidupan bermasyarakat. Sesuai bahasa dan Falsafah Minang, “Basatu kito teguh, bacarai kito runtuah”, buleknyo aia di pambuluah, bulek kato di mufakaik, “saiyo mako kajadi , saiyo lo mako katanang”., ucap Dasri.

Selain itu Datuak Daski juga berpesan agar Duta Damai tetap terus kuatkan persatuan , tinggikan cita-cita serta ikhlaskan niat dalam menjalankan suatu hal yang baik .

“Untuk itu , tetaplah kuatkan persatuan, tinggikan cita-cita serta ikhlaskan niat kita dalam menjalankan sesuatu yang baik. Mudah-mudahan kita dapat menjalankan hidup seperti kata Hamka, titipkanlah satu candramata indah dalam hidup pertamamu, untuk kenangan orang sepeninggalmu, karena itu ibarat hidup kedua yang mana lebih panjang dari hidup pertamamu“, tambahnya

Ar Rafi Saputra Irwan
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. Anggota Duta Damai Dunia Maya Sumatera Barat

Pemuda Merupakan Ujung Tombak Perubahan

Previous article

Budaya Mufakat Dasar Berpendapat di Ranah Minangkabau

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Berita