Redaksi- Duta Damai Sumbar, dr.Prudensia eramot adalah salah seorang pembicara dalam kegiatan webinar yang dilaksanakan oleh Duta Damai Sumatera Barat pada tanggal 11 Juli 2020 lewat aplikasi Zoom.

Uden sapaan akrab dari dr. Prudensia eramot menceritakan bahwa rata-rata orang papuan di kota padang adalah mereka yang menempuh studi di jenjang perguruan tinggi.

Hal yang menarik yang disampaikan oleh uden yaitu di kota padang dia dan sebagian besar teman-teman papua tidak mengalami perlakuan yang mengarah kepada perilaku rasis yang berat di sumatera barat.

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Andalas ini menambahkan, bahwa perlakuan rasis memang tidak dia terima di padang namun adanya sterotip atau prasangka kepada dia dan teman-temannya dan pada awalnya dia dan teman-temanya juga merasa tidak nyaman namun lambat laun dia jadi terbiasa dengan sterotip tersebut. Ketika dia dan teman-temannya mau membiasakan diri dan lebih luas memandang dari latar belakang mana mereka yang memberi stigma tersebut. Kalau dari kalangan masyarakat yang awam maka alahkah baiknya jika kita tidak terlalu memikirkan hal tersebut.

Selain itu Uden juga meminta, kita harus melihat sesuatu dari segi positif. Keberagaman yang ada di papua yang banyak di isi oleh banyak suku bangsa positifnya sikap toleransi jadi lebih mudah dicapai karena budaya sudah bercampur dan kehidupan ekonomi memaksa mereka untuk mau tidak mau harus hidup saling membantu. Positif di sumbar adalah budaya masih sangat kental dan itu modal untuk membangun wilayah.

Gusveri Handiko
Blogger Duta Damai Sumbar Tamatan Universitas Andalas Padang Menulis Adalah Salah Satu Cara Untuk Berbuat Baik

    Ahmad Nusi : Ambon Adalah Kota Yang Paling Toleran

    Previous article

    Duta Damai Sumbar Adakan Webinar Menyikapi Perbedaan

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in Berita