Sebagai makhluk sosial yang memiliki hati, tentu kita sangat mengecam serta tidak akan pernah membenarkan suatu aksi kekerasan dalam bentuk apapun, apalagi yang berbalut SARA.
Beberapa waktu lalu, Indonesia dihebohkan dengan kisruh yang terjadi di India antara Umat Muslim dan Hindu. Kerusuhan itu bermula ketika sekelompok massa melakukan protes terhadap UU Kewarganegaraan. Entah apa yang membuat aksi tersebut berujung anarkis.
Apakah karena adanya dendam? Atau Rasis dengan ideologi Radikal?
Entahlah, itu hanya warga India dan Tuhan saja yang tau. Kita yang ada ditanah air hanya bisa menerka-nerka berdasarkan berita yang beredar.
Di Indonesia sendiri, imbas dari konflik tersebut membuat banyak nya beredar ujaran kebencian terhadap suatu agama (HINDU).
Padahal, tidak semua umat Hindu di India melakukan tindak kekerasan tersebut, bahkan pasca kerusuhan itu pecah, Umat Hindu dengan sigap melindungi Umat Muslim yang tengah melakukan ibadah Shalat Jum’at.
Dengan badan yang tegap, ia siap untuk menghadang golonganya sendiri. Hal ini tentu bukanlah suatu penghianatan, akan tetapi sebagai mana bentuk perlawanan kepada siapa saja yang berlaku Dzhalim.
Karena apa? Karena suatu tindak kekerasan tidaklah diajarkan oleh Agama, akan tetapi karena umat yang salah belajar!.
Dalam Agama Hindu dengan kitab suci Veda sebagai pedoman perilaku kehidupan bagi seluruh umatnya, memiliki nilai-nilai luhur dalam menciptakan dan menumbuhkembangkan kedamaian di muka Bumi. Nilai-nilai itu menekan pada :
- Ahimsa(Tanpa kekerasan/tidak melakukan penyiksaan)
- Vasudeva Kutumbhakam (Semua ciptaan-Nya bersaudara)
- Tat Twam Asi (Engkau adalah Aku)
- Tri Kaya Parisudha(Berpikir, berkata, dan berbuat yang baik dan benar)
- Tri Hita Karana (Keselarasan antara Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan)
- Satyam Siwam Sundaram(Kebenaran, kebajikan, dan keharmonisan)
Jadi untuk apa kita sibuk melakukan ujaran kebencian terhadap satu objek, yaitu Agama “Hindu” ?
Hai Kawanku!
Bukankah dalam setiap ajaran agama Islam ,melarang suatu tindakan yang bentuk provokasi dan adu domba?
عَنْ حُذَيْفَةَ أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ رَجُلاً يَنِمُّ الْحَدِيثَ فَقَالَ حُذَيْفَةُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ .
“Dari Hudzaifah, beliau mendapatkan laporan tentang adanya seseorang yang suka melakukan namimah maka beliau mengatakan bahwa beliau mendengar Rasulullah bersabda, “Pelaku adu domba tidak akan masuk surga” (HR Muslim no. 303).
Hai kawanku!
Bukankah ajaran agama yang kita percayai ini mengajarkan untuk mendamaikan sekelompok umat yang tengah berselisih?
لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.”
(Qs Annisa : 114)
Di tengah badai pertikaian, ada segelintir umat yang sangat menginginkan perdamaian, Kawan, mengapa kita tidak mencoba membantu mereka yang tengah berusaha mati-matian untuk mendamaikan situasi? .
وَإِنْ جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(Qs Al- Anfal Ayat 61)
.
Renungkanlah kawan!
#SaveIndia #DamailahIndia.
Comments