Di dalam siklus kehidupan konflik merupakan hal yang pasti akan terjadi, penyebabnya sangat klasik  dan sederhana yaitu dipicu dari perbedaan watak  yang dimiliki oleh manusia itu sendiri.  Begitupun halnya dalam kehidupan bermasyarakat, semakin banyak perbedaan (keberagaman) maka semakin besar pula peluang konflik terjadi. Fakta tentang kekayaan keberagaman yang dimiliki oleh negara Indonesia  yang tidak hanya kaya akan persoalan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM), namun juga kaya akan keragaman budaya bahkan keyakinan tentunya mengindikasikan  bahwa konflik merupakan peristiwa yang pasti akan  terjadi layaknya bom waktu, jika tidak di tangani dengan tepat.

Fakta unik perihal Konflik, konflik  layaknya dua sisi mata uang yang memiliki indikasi bertolak belakang, selain dapat menyebabkan perpecahan nyatanya konflik dapat menimbulak persatuan. Hal itu tentunya tergantung bagaimana kita menghadapai dan mengelolah konflik. Ke arah mana konflik ini akan kita transformasikan. Sebagai generasi muda sudah seharusnya kita mengambil andil dan peran dalam menghadapi gebrakan peluang-peluang meledaknya konflik. Hal itu dapat di mulai dengan:

  1. Memahami bahwa konflik bukanlah konotasi negatif
  2. Menguasai bagaiman cara mengelolah konflik
  3.  Serta Memiliki pemikiran yang terbuka dan inovatif

Keberagaman memicu konflik, memang benarlah pernyataan itu, namun lagi-lagi disitulah peran kita untuk mentrasformasikan konotasi itu menjadi sebaliknya. Kemampuan untuk berteman dengan konflik akan membawa peradaban mencapai kehidupan yang damai.

dutadamaisumbar

Dalam Bingkai Pemilihan: Tantangan Menentukan Pemimpin yang Mampu Mewujudkan Janji

Previous article

Duta Damai Sumbar Sebagai Kontra Narasi Terorisme dan Radikalisme

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Opini