Tepat tanggal 30 September 2009, Tuhan menjentikkan jari jemarinya dengan lembut sehingga Bumi berguncang hebat. Suara-suara merdu yang membuat hati pilu, terdengar begitu luruh dari mulut manusia-manusia yang tengah berada di ambang keputusasaan.

Bangunan nan kokoh, tidak lagi berbentuk. Tiang-tiang yang menjulang tinggi, tidak lagi berdiri. Mereka benar-benar sujud kepada Bumi.

Rintihan kesakitan di beberapa sudut, sayup-sayup terdengar, meminta kepada Sang Pencipta agar menghentikan guncangan kecil yang silih berganti datang.

Beribu tangis, beribu isak, bahkan beribu air mata yang turun, telah mewakili semua hal pilu kala itu. Banyak dari mereka yang hilang, banyak dari mereka yang terdiam, dan banyak dari mereka pulang, sepulangnya kepada Illahi.

Teriakan dari hamba-hamba yang pasrah akan keadaan kala itu terjadi. Sungguh miris, tetapi tidak bisa menyalahkan karena itu sudah suratan.

Kini, itu semua menjadi kenangan pahit. Kini, itu semua menjadi pelajaran bahwa Tuhan pasti memberi peringatan kepada hamba-hambanya yang mulai lupa akan diri.

Harap pun. Jangan saling mencela, bahkan menuduh. Ingat saja, ketika Tuhan memberikan cobaan, Dia meminta kalian untuk sadar diri dan berbenah diri.

Sumatra Barat, 30 September 2022.

Yui
Penulis dan Pengarang

    JANGAN LAGI KALIAN NODAI

    Previous article

    Ada Apa Di Bulan Oktober?

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *