Sudah pernah mendengan Duck Syndrome sebelumnya?
Duck Syndrome menganalogikan bebek yang berenang seolah sangat tenang, tetapi kakinya berjuang keras untuk bergerak agar tubuhnya bisa berasa di atas permukaan air dan terus melaju.
Hal ini bisa dikaitkan dengan kondisi dimana seseorang yang terlihat tenang dan baik-baik saja, tetapi sebenarnya ia mengalami banyak tekanan dan mencapai tujuan hidup, misalnya nilai bagus, lulus cepat, nikah muda, sampai memenuhi ekspetasi orang tua.
Umumnya duck syndrome biasanya dialami oleh mereka yang masih berusia muda, seperti siswa, mahasiswa, atau pekerja.
Beberapa penderita duck syndrome ini sering kali merasa cemas, gugup, tertekan secara mental, tetapi memaksakan diri untuk tampal baik-baik saja. Selain itu, mereka juga mungkin akan merasa sering susah tidur, pusing, dan susah konsentrasi.
Jika dibiarkan, perilaku ini bisa berakibat pada kebiasaan tak sehat seperti mendorong tubuh untuk memaksakan diri bekerja di luar kemampuan.
Cara mengatasi Duck Syndrome:
- Kenali kapasitas diri agar dapat bekerja sesuai dengan kemampuan
- Belajar menghargai dan mencintai diri sendiri
- Luangkan waktu untuk me time atau relaksasi agar bisa mengurangi stress
- Berhenti membandingkan diri dengan orang lain
- Konsultasi dengan psikolog apabila Duck Syndrome yang kamu rasakan mulai mengganggu kehidupanmu secara langsung.
namun, teman-teman tidak boleh melakukan self-diagnosis sendiri ya. bisa saja teman-teman hanya mengalami stress atau kelelahan sementara. Tetap jaga kesehatan tubuh, pikiran dan hati ya!
sumber: instagra, @rahasiagadis
Comments