Orang tua merupakan orang pertama dan yang paling berpengaruh terhadap masa depan anak. Orang tualah orang yang pertama kali akan mengajari anaknya dalam berbagai bidang kehidupan , seperti agama dan ilmu baca dan tulis.
Tidak heran jika anak yang mendapatkan perhatian lebih dari orang tuanya memiliki kemampuan akademik yang baik juga, namun siswa yang mengalami permasalahan dirumah cenderung memiliki akademik yang tidak begitu bagus. Berikut contoh permsalahan yang dialami siswa yang broken home:
siswa yang orang tuanya bercerai cenderung memiliki nilai akdemik rendah karena kurangnya perhatian dari orang tuanya
siswa yang mana orang tuanya bercerai cenderung memiliki kesulitan dalam belajar karena terutama dalam sisi mental dan psikologinya , seperti kesulitan memahami materi pembelajaran dan sering melamun
anak broken home rentan mengalami kesepian akibat rasa kehilangan yang mereka alami
merasa terasing, takut ditinggal sendirian dirumah ,marah merasa ditolak , tidak aman serta kebingungan.
Mereka juga merasakan tidak di pedulikan dan tidak ada yang melindunginya
Berdasarkan hal yang saya lihat di lapangan mengenai kesulitan belajar pada siswa yang orang tuanya bercerai (Broken Home) terdapat hubungan antara masalah yang terjadi di rumah dengan kemampuan akademik anak di sekolah dikarenakan mental dan psikologis anak terganggu oleh masalah keluarga.
Dampak yang dialami siswa yang orang tuanya bercerai atau broken home seperti:
-Emosi yang labil
- suka melamun
-sangat sedikitnya motivasi belajar
-berbuat nakal untuk menarik perhatian - sulit menerima pelajaran
- kesulitan bersosialisasi
- over protektif terhadap salah satu orang tua
Hal yang dapat saya lakukan sebagai seorang guru untuk menangani masalah pada anak yang terganggu psikologis dan mentalnya karena masalah keluarga salah satunya broken home yaitu dengan mendekati anak tersebut dengan lembut. Berbicara dari hati ke hati dan saya akan mengambil peran sebagai temannya bukan guru mereka agar mereka merasa lebih nyaman
Pendapat pribadi saya mengenai permasalahan ini adalah saya merasa sangat kasihan dan bersalah dengan teman masa kecil saya yang mana dia korban broken home dan pada saat itu saya tidak mengerti dengan hal itu dan saya ikut benci dengan sifat dia karena saya anggap tingkahnya sangat ingin mencari perhatian karena dari rumah pergi kesekolah menangis dengan alsan masalah orang tuanya, saya ingat dia mengatakan bahwa dia mendengar ayahnya mengancam akan bercerai namun pada saat itu saya dan teman-teman justru menggap dia hanya mencari perhatian dari kami. Hal tersebut terjadi semasa SD. Semoga blog ini bisa mengajak kita semua agar bisa memahami dan menjadi keluarga bagi mereka yang broken home.
Comments